171 Korban Runtuhnya Bagunan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Orang Selamat 67 Meninggal Dunia.

171 Korban Runtuhnya Bagunan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Orang Selamat 67 Meninggal Dunia.
Korban meninggal 67 orang 7 ditemukan dalam bentuk bagian tubuh. Foto / Dok. Tim SAR

Spektroom - Evakuasi dan pembersihan reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, telah berakhir. Selasa (7/10/2025) pagi, dua unit Wheel Loader terakhir meninggalkan lokasi, menandai berakhirnya Operasi berat yang selama lima hari terakhir menjadi pusat perhatian publik.

Suasana di lokasi reruntuhan kini mulai lengang. Dump truk yang sebelumnya hilir-mudik mengangkat puing - puing bangunan telah sepenuhnya berhenti beroperasi sejak Selasa pagi.

Pembersihan lanjutan kini dilakukan menggunakan dump truk milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo untuk mengangkut sisa material ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Griyo Mulyo, Jabon.

Dari data resmi Basarnas hingga Selasa (7/10), total 171 korban tercatat dalam tragedi memilukan tersebut. Rinciannya, 104 orang selamat, 67 meninggal dunia, dan 7 lainnya ditemukan dalam bentuk bagian tubuh (body part).

Tim SAR Gabungan menutup Operasi dengan mengevakuasi 14 korban terakhir pada Senin ( 6 /10 ). Proses itu berlangsung sejak dini hari hingga malam, khususnya di sektor A2 dan A3, dua area yang sempat menjadi titik sulit pencarian.

Sementara di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, proses identifikasi korban terus berlanjut. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim mencatat kemajuan signifikan dengan 7 jenazah santri berhasil teridentifikasi pada Senin malam (6 /10 /2025).

“Senin malam, kami berhasil mengidentifikasi 7 jenazah santri. Prosesnya tidak mudah, tapi seluruh Tim bekerja dengan hati-hati dan teliti Menggabungkan data Ante mortem dan Post Mortem dengan metode ilmiah,” jelas Kabiddokes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan Marzuki.

Ia menambahkan, proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan catatan medis, gigi, sidik jari, hingga barang pribadi korban.

“Tim menggabungkan data Ante Mortem yang dikumpulkan dari keluarga korban dengan data Post Mortem dari pemeriksaan jenazah. Pencocokan ini menjadi kunci, terutama karena beberapa korban ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan,” ujarnya.

Dari hasil rekonsiliasi Tim DVI pada Senin malam, delapan kantong jenazah terdiri dari 7 jenazah utuh dan satu bagian tubuh (body part) berhasil dikenali.

Berikut daftar tujuh korban santri yang telah berhasil teridentifikasi:

• Muhammad Raihan Mustofa, 17, warga Kelurahan Banyuayu, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura.
• Abdul Fatah, 18, warga Asem Manunggal.
• Wasiur Rohim, 17, warga Gayungan, Surabaya.
• Muhammad Aziz Pratama Yudistira, 16, warga Pulau Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
• Muhammad Dafin, 13, warga Desa Bulu Lor, Semarang, Jawa Tengah. Ia teridentifikasi dari gabungan dua kantong jenazah.
• Muhammad Ali Rahbini, 19, warga Dusun Plaza Bireuen, Tambelang, Sampang, Jawa Timur.
• Sulaiman Hadi, 15, warga Morleki Kolla Modung, Bangkalan, Madura.

Hingga Senin malam, Tim DVI Polda Jatim telah menerima 67 jenazah dan 8 body part di RS Bhayangkara. Proses identifikasi masih berlanjut dengan pengumpulan dan pendalaman data tambahan dari keluarga korban. ( Agus Suyono)

Berita terkait