Alami Inflasi Terendah, Walikota Bandarlampung Dapat Apresiasi Dari Mendagri
Spektroom- Tim Pengendalian Iniflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung dipimpin Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekubang Bani Ispriyanto bersama Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2025, secara virtual, dari Ruang Command Centre Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Lampung, kompleks Kantor Gubernur Lampung, di Bandarlampung, Selasa(4/11/2025).
Sedangkan Rakor TPID di Daerah Tahun 2025 yang dirangkai dengan Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah dalam Program 3 Juta Rumah, berlangsung di Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat.
Dalam rakor TPID tersebut terungkap Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat kenaikan sebesar 0,28% secara bulanan atau month to month (MtM).
Angka ini menandai kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,74 pada September 2025 menjadi 109,0 pada Oktober 2025, menunjukkan tekanan inflasi yang masih moderat namun patut menjadi perhatian bagi pemangku kebijakan ekonomi dan masyarakat luas.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Komoditas Dominan Penyebab Inflasi berdasarkan Inflasi Bulan ke Bulan (0,28%). Kelompok yang paling mendominasi dan memberikan andil terbesar terhadap inflasi month to month adalah Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, dengan andil Inflasi 0,21 basis poin dari total 0,28%.
Sedangkan Komoditas Utama Emas Perhiasan, Inflasi Emas Perhiasan MtM 11,97% dan kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau hanya berkontribusi sebesar 0,02 basis poin.
Berdasarkan Inflasi Tahun ke Tahun (2,86%) Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, memberikan sumbangsih inflasi sebesar 1,43%.
"Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mengalami inflasi yang sangat tinggi (double digit) yaitu 11,87% secara YoY serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami inflasi sebesar 4,99% secara YoY juga" ujar Adininggar.
Sementara sebelumnya dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menegaskan Subsidi dan bantuan sosial (bansos) perlu digelontorkan pada bulan Desember untuk mengantisipasi kenaikan permintaan (demand) akibat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Intervensi lainnya termasuk subsidi gas, subsidi listrik, dan upaya menjaga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) agar tetap stabil" ujar Tito.
Menurut Tito, angka inflasi terjaga dengan baik, berada dalam target rentang 2,5% ± 1%, yaitu 1,5% hingga 3,5%. Angka inflasi 2,86% dan inflasi year-to-date (YTD) adalah 2,1%.
"Angka YTD (2,1%) saya nilai lebih reliable, sedangkan Inflasi Tertinggi mendekati 3%. Provinsi Sumatera Utara 4,97% dan untuk Kabupaten/Kota, kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi 4,97% dan Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara 5,71%" rincinya.
Tito juga mengapresiasi kepada Daerah dengan Inflasi Terjaga Baik/Terendah,
Apresiasi diberikan kepada Menteri Pertanian, Kepala Badan Pangan Nasional, dan Bulog atas upaya menjaga stabilitas harga makanan, minuman, dan tembakau.
Sementara Provinsi Papua dengan inflasi terendah 0,53%, Kabupaten Halmahera Tengah -0,19% atau mengalami deflasi, serta Kota Bandar Lampung 0,43%.
"Apresiasi khusus saya sampaikan kepada Walikota Bandar Lampung, Ibu Hajjah Eva Dwiana, yang hadir langsung disini." pungkasnya.(@Ng)