Amuzna 2025 Menyisakan Cerita Memilukan, Bagaimana Ibadah Haji 2026 ?

SPEKTROOM.ID. Pelaksanaan ibadah haji 2025/1446 H relatif sudah selesai ditandai dengan pemulangan jamaah haji dari tanah suci ke tanah air
Pemulangan jamaah dibagi dalam dua gelombang. Jamaah haji gelombang pertama dimulai pada 11 sampai 25 Juni 2025 sebanyak 266 kloter sebagian besar melalui Bandara Jeddah. Namun, karena keterbatasan slot penerbangan, delapan kloter dari gelombang pertama diberangkatkan melalui Bandara Madinah.
Sementara itu, 259 kloter lainnya masuk dalam pemulangan gelombang kedua yang akan berlangsung pada 26 Juni sampai 12 Juli 2025.
Pelaksanaan haji tahun ini menandai perubahan besar dalam sistem layanan jemaah asal Indonesia. Untuk kali pertama, pemerintah Indonesia tidak lagi menggunakan model tunggal berbasis muassasah. Namun, memberlakukan sistem multi-syarikah.
Sistem ini diharapkan, mampu memperbaiki kualitas layanan.
Namun, yang terjadi justru menyisakan beberapa cerita memilukan di Arafah, Muzdalifah, Mina (Amuzna).
Cuaca ekstrem dan kondisi sanitasi yang relatif minim membuat situasi jamaah memprihatinkan.
Jamaah menjadi korban dari kurangnya integrasi antarpihak. Tidak sedikit jamaah yang terpisah dari pasangan atau kelompoknya.Sebab, penempatan oleh syarikah yang tidak mempertimbangkan keberadaan rombongan
Kekacauan sejak awal dialami jamaah oleh persoalan distribusi kartu Nusuk yang menjadi syarat penting untuk menjalankan ibadah di beberapa titik suci. Akibatnya, sebagian jemaah mengalami kesulitan mengakses layanan dan tempat ibadah yang seharusnya bisa mereka masuki sejak awal.
Pada pelaksanaan haji tahun ini, pemerintah Indonesia menggunakan skema multisyarikah. Ada delapan syarikah yang bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia.
Dari hasil evaluasi di lapangan, banyak ditemukan wanprestasi syarikah. Ketidak profesionalan syarikah itu terlihat sejak pemberangkatan dari hotel ke Arafah, dari Arafah ke Muzdalifah, hingga Muzdalifah ke Mina.
"Ada jamaah Indonesia yang terpaksa berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina karena tidak ada bus, atau harus menunggu lama dari hotel ke Arafah," kata Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (11/6/2025) malam.
"Selain itu, distribusi katering. Sejumlah penyedia katering tidak menepati komitmen kualitas. Jelas merugikan jamaah" Imbuhnya
Dahnil mengungkapkan, skema multisyarikah.disinyalir menjadi awal mula rentetan kekacauan. Ia memandang terjadi persaingan tidak sehat antarsyarikah yang berdampak pada penurunan kualitas layanan.
"Berencana menggunakan skema dua syarikah pada musim Haji 2026 guna meningkatkan kualitas layanan kepada jamaah" tandasnya
Keprihatinan atas skema multisyarikah juga disampaikan anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanul Haq.
Ia menilai penerapan sistem syarikah dilakukan terlalu mendadak tanpa mitigasi yang memadai dari Kementerian Agama (Kemenag
"Mengapa harus delapan syarikah yang dilibatkan, dan apa pertimbangannya. Kami minta Menteri Agama segera melakukan evaluasi,"ucap politisi dari Fraksi PKB di Jakarta, Kamis (15 /5/2025 )
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) mengadakan pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi membahas evaluasi haji 2025 hingga persiapan musim haji 2026, di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).
Ia menyampaikan, otoritas Arab Saudi akan menerapkan sejumlah kebijakan baru untuk musim haji 1447 Hijriah atau 2026.
"Di antaranya pembatasan jumlah syarikah maksimal dua perusahaan," kata Gus Irfan dalam keterangan persnya
Menyikapi masalah yang dihadapi jamaah haji tahu ini, Kementerian Agamal RI memang tidak tinggal diam. Mereka sudah berupaya mencari solusi atas berbagai persoalan dan kekacauan yang terjadi. Padahal, beberapa di antara masalah itu bisa diantipasi atau diprediksi.Paling tidak berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya.
Jika ke depan pengelolaan haji benar-benar akan beralih dari Kemenag ke Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) yang baru, maka persoalan tahun ini harus dijadikan pelajaran penting. Jangan sampai semangat perbaikan justru menimbulkan penderitaan baru bagi para tamu Allah yang datang ke Tanah Suci (hy)