Angka Imunisasi Lengkap di Kota Pontianak masih Memprihatinkan

Angka Imunisasi Lengkap di Kota Pontianak masih Memprihatinkan
Wakil Walikota Pontianak, Bahasan diabadikan usai membuka persiapan imunisasi Kejar dan Sosialisasi imunisasi Rutin untuk para Kader Posyandu. (Foto: Diskominfo Kota Pontianak)

Spektroom – Lebih dari 10 ribu bayi yang menjadi sasaran pada tahun 2025, baru sekitar sepertiga yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Situasi ini membuat Pemerintah Kota Pontianak harus bergerak cepat mengejar ketertinggalan, agar anak-anak terlindung dari penyakit berbahaya yang sebenarnya bisa dicegah.

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan bahwa imunisasi bukan sekadar program kesehatan, tapi juga bentuk perlindungan terhadap masa depan anak.

“Kasus campak dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi kini meningkat. Ini alarm bagi kita semua. Imunisasi adalah hak anak, dan pemerintah wajib memastikan hak itu terpenuhi,” ujarnya saat membuka kegiatan Persiapan Imunisasi Kejar dan Sosialisasi Imunisasi Rutin Bersama Kader dan Lintas Sektor, Rabu (12/11/2025).

Menurut Bahasan, rendahnya cakupan imunisasi bukan hanya karena keterbatasan akses, tetapi juga akibat beredarnya informasi keliru di media sosial.

Banyak orang tua yang masih termakan hoaks tentang vaksin.
“Masyarakat harus mendapat informasi yang benar. Karena satu anak yang tidak diimunisasi bisa berdampak pada kesehatan banyak orang di sekitarnya,” tegasnya.

Ia pun mengajak semua pihak untuk ikut bergerak dari kader posyandu, PKK, camat, lurah, hingga tokoh agama dan masyarakat agar bersama-sama meningkatkan kesadaran tentang pentingnya imunisasi lengkap.

“Kalau kita bergerak bersama, Pontianak bisa mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko, mengakui capaian imunisasi dasar lengkap saat ini baru sekitar 35 persen. Angka tersebut jauh dari target nasional.

Karena itu, pihaknya akan menggelar kegiatan imunisasi kejar di seluruh posyandu, sekaligus menggelar sosialisasi masif.

“Kami ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal imunisasi, terutama di wilayah padat penduduk,” jelasnya.

Dukungan juga datang dari Ketua TP-PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie. Ia menilai kader PKK dan Posyandu memegang peran penting dalam menyukseskan program ini.

“Kader sudah turun langsung mendata dan mengingatkan keluarga. Tapi butuh dukungan semua pihak, terutama para orang tua, untuk tidak ragu membawa anaknya imunisasi,” pesannya.

Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Pemkot Pontianak berharap capaian imunisasi meningkat signifikan dan kasus penyakit yang dapat dicegah vaksin menurun. Seperti disampaikan Bahasan, “Kalau bukan kita yang melindungi anak-anak Pontianak, siapa lagi?”

Berita terkait

Wagub Lampung Jihan Buka Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelola KMP Mitra Adhyaksa

Wagub Lampung Jihan Buka Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelola KMP Mitra Adhyaksa

Spektroom - Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) berkomitmen untuk sama-sama mengawal program pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih (KMP) yang tersebar di desa/kelurahan seluruh Indonesia. Untuk lebih memantapkan keberlangsungan KMP, terutama kapasitas pengelolanya, Kementerian Koperasi dan UMKM menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelola Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Anggoro AP