Balai Bahasa Kalteng Gelar FTBI 2025: 300 Pelajar Tunjukkan Kebanggaan Berbahasa Daerah
Spektroom – Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah (BBPKT) kembali menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025. Agenda tahunan yang menjadi puncak program pelestarian bahasa daerah ini akan berlangsung Senin - Rabu tanggal 3–5 November 2025 di Hotel Bahalap, Palangka Raya, menampilkan sekitar 300 peserta didik SD dan SMP dari 13 kabupaten dan satu kota se-Kalimantan Tengah.
Kegiatan yang rencananya dibuka oleh Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, yang juga Ketua DAD Kalteng, mempersembahkan enam cabang lomba: menulis cerpen, menulis puisi, pidato, komedi tunggal, mendongeng, dan sastra lisan. Semua mata lomba disampaikan dalam bahasa daerah, antara lain Bahasa Dayak Ngaju, Bakumpai, Maanyan, Melayu Kotawaringin, Siang, Sampit, Katingan, Tawoyan, dan Ut Danum. Lima bahasa terakhir termasuk di antaranya, yakni Katingan, Tawoyan, dan Ut Danum, akan tampil sebagai eksebisi.
Kepala BBPKT Dr. Sukardi Gau, M.Hum menjelaskan bahwa FTBI merupakan hasil nyata dari pengimbasan program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang dijalankan secara berkelanjutan oleh Badan dan Balai Bahasa.
“FTBI adalah buah dari proses panjang pelatihan dan pengimbasan revitalisasi bahasa daerah. Tahun ini sudah memasuki tahun keempat, dan semangat peserta semakin tinggi,” ujarnya di ruang kerja.
Ia menambahkan, festival ini adalah bentuk nyata kepedulian daerah terhadap pelestarian bahasa ibu.
“Ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi ruang ekspresi dan kebanggaan bagi generasi muda untuk menuturkan kembali bahasa daerah mereka. Kami mengapresiasi seluruh kabupaten dan kota yang ikut mendukung,” ungkapnya.
Program RBD dimulai sejak awal tahun melalui pelatihan guru master, dilanjutkan pengimbasan kepada guru kelas, hingga diteruskan ke peserta didik di tingkat sekolah. FTBI menjadi puncak kegiatan yang menunjukkan hasil dari seluruh proses tersebut.

Ketua Panitia Natasya sangat memperhatikan arahan Kepala BBPKT sebelumnya, dan memastikan seluruh persiapannya agar acara berlangsung lancar.
“Persiapan kami sudah 100 persen. Lokasi dan perlengkapan siap. Kami ingin memastikan peserta, juri, dan tamu undangan merasa nyaman. Mari ramaikan FTBI dengan hadir langsung ke lokasi,” ajaknya, minggu, (2/11/2025).
Dalam pelaksanaan tahun ini, dewan juri terdiri dari unsur Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, akademisi Universitas Palangka Raya (UPR), peneliti BRIN, serta pakar bahasa daerah. (Nama juri akan diumumkan menjelang kegiatan.)
Peserta terbaik akan memperoleh piagam penghargaan, uang pembinaan, dan kesempatan tampil di tingkat nasional. Selain Gubernur Kalteng, acara juga akan dihadiri oleh Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra Dr. Iwa Lukmana, M.A., para bupati, kepala dinas pendidikan, dan unsur muspida se-Kalimantan Tengah.
Lebih dari sekadar perlombaan, FTBI menjadi cermin bagaimana bahasa ibu tetap berdenyut di tengah perubahan zaman. Di tangan para pelajar muda inilah, tutur dan cerita leluhur menemukan napas barunya—menegaskan bahwa keberagaman bahasa daerah adalah identitas dan kebanggaan bahasa-bahasa daerah Kalimantan Tengah yang tak lekang waktu. (Polin / Muston)