BAZNAS RI Beri Penghargaan 906 Penggerak Zakat, Bagi Lembaga dan Perorangan

Spektroom - Bupati Tulang Bawang Barat, Ir. Novriwan Jaya, S.P., menerima BAZNAS Award 2025 pada kategori Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Novriwan pada Penganugerahan BAZNAS Award 2025 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (28/08/2025).
Selain Tulang Bawang Barat Lampung, Penghargaan antara lain Juga diberikan kepada Bupati Sumedang, Sukabumi, Gubernur Aceh, Bupati Boyolali, Bintan, Bupati Jombang.

Selanjutnya diberikan juga kepada Walikota Salatiga, Bondana, Kabupaten Tengerang, Tulung Agung, Blora, Padang Pariaman serta Bupati Musi Banyuasin dan Bupati Ngawi.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memberikan penghargaan kepada 906 penggerak zakat, baik tingkat lembaga maupun perorangan, yang dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh penerima penghargaan. Ia menekankan bahwa kontribusi yang diberikan para penggerak zakat merupakan bagian penting dari dakwah zakat yang membawa manfaat luas bagi umat.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh mitra, para pimpinan BAZNAS se-Indonesia atas apa yang Bapak Ibu lakukan selama ini. Apa yang sudah kita lakukan ini menjadi bagian penting dari dakwah zakat yang luar biasa,” ujar Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor menuturkan, penyelenggaraan BAZNAS Awards 2025 dilakukan secara besar-besaran untuk memberikan apresiasi yang layak bagi para penggerak zakat. Menurutnya, penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan bentuk pengakuan atas kerja keras yang telah dilakukan di berbagai daerah.
“Kita sengaja melakukan BAZNAS Awards dengan besar-besaran. Kita sengaja memberikan penghargaan kepada mitra-mitra kita dan juga BAZNAS di daerah. Ada lebih dari 900 penerima yang mendapatkan penghargaan,” ucap Kiai Noor.
Kiai Noor juga menegaskan, penghargaan tersebut diberikan berdasarkan kontribusi nyata, bukan karena faktor lain. Ia menolak anggapan bahwa BAZNAS memberikan penghargaan secara murah tanpa pertimbangan yang matang.
“Sekali lagi saya ulang, apakah BAZNAS menjual murah penghargaan ini? Sama sekali tidak, karena kontribusi BAZNAS daerah, perjuangan dari saudara-saudara semuanya itu patut dicatat dan dihargai,” tegasnya.
Kiai Noor menambahkan, perhatian BAZNAS terhadap para penerima penghargaan dilakukan dengan seleksi yang ketat. Setiap penerima dinilai berdasarkan kiprah, dedikasi, serta dampak nyata yang telah mereka berikan kepada masyarakat.(@Ng).