Berharap Koperasi Desa Merah Putih Angkat Potensi Ekonomi Lokal

Berharap Koperasi  Desa Merah Putih Angkat Potensi Ekonomi Lokal
Suasana diskusi yang dihadiri pelaku koperasi di Semarang (Foto : Ain/Biantoro)

Spektroom - Keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), diharapkan mampu mengangkat potensi ekonomi lokal. Hal ini sangat memungkinkan karena, program ini dikelola dan diawasi bersama antar berbagai kementerian dan lembaga negara.

Keberhasilan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih perlu didukung beberapa faktor, mulai dari tata kelola, sumber daya manusia, manajemen, hingga visi pengurus. Dengan begitu, segala persoalan, mulai dari rantai distribusi panjang kebutuhan pokok, keterbatasan modal usaha, hingga fluktuasi harga.

Hal tersebut dikatakan Dwi Silo Raharjo, Kepala Balai Pelatihan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah/Balatkop UKM Provinsi Jawa Tengah, dalam diskusi Semarang Trending Topic bertema “Mampukah Koperasi Desa Merah Putih Mengangkat Potensi Ekonomi Lokal?", Rabu (23/7/2025), di Hotel Rooms Inc Jl Pemuda Semarang.

"Di Jawa Tengah sendiri, terdapat 8.523 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dari jumlah tersebut, 11 koperasi diantaranya menjadi pilot project yang sudah aktif beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto, Senin (21/7/2025) lalu" ujarnya.

Dari 8 ribuan Kopdes Merah Putih di Jateng, sebagian sudah memiliki berbagai gerai untuk memenuhi kebutuhan warga. Mulai dari gerai pupuk/sarana pertanian, kantor pos/logistik, sembako, simpan pinjam, klinik desa, dan apotek desa.

Sementara itu Pengamat Ekonomi UNNES, Bayu Bagas Hapsoro menambahkan, KDMP akan mampu mengangkat potensi lokal jika pengurusnya memiliki sistem kepengelolaan yang baik, menerapkan sistem merit (meritokrasi), dan pengurusnya memiliki kapabilitas dan integritas.

“Dengan kepengelolaan yang profesional, koperasi akan mendapatkan trust dari masyarakat. Jika sudah mendapatkan trust, jangankan potensi lokal, potensi global, hingga sebagai soko guru perekonomian di Indonesia, bisa didapat dari koperasi," tukasnya.

Sementara, Setio Budi, Ketua Koperasi Desa Merah Putih Desa Pakopen Bandungan.mengatakan, koperasinya sudah aktif berjalan dengan potensi usaha sayur-mayur di Desa Pakopen Bandungan. Strategi saat ini, pengurus sedang mencarikan market dengan harapan dapat memperoleh nilai jual yang lebih bagus.

“Selama ini petani hanya jualan di pasar tradisional yang harganya relatif masih rendah, pungkasnya.. (Ais/Bin)