Bidang Penanganan Bencana Dinsos Kalsel Bersama TAGANA Terus Antisipasi Kebencanaan

Bidang Penanganan Bencana Dinsos Kalsel Bersama TAGANA Terus Antisipasi Kebencanaan
Kabid Penanganan Bencana Kanwil Dinas Sosial Kalsel H Achmadi S Sos

Junaidi, Agung Yunianto

Spektroom - Walaupun saat ini masih masuk kategori siaga bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah), namun Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana arahan Gubernur Haji Muhidin, Jajaran Dinas Sosial Kalsel, khususnya Bidang Penanganan Bencana harus siap siaga.

Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalsel H Achmadi S Sos mengatakan, terhadap perilaku cuaca yang berubah-ubah, membuat Pihaknya untuk terus memantau perkembangan Lokasi-lokasi Daerah Kita yang berkategori kantong-kantong rawan bencana banjir.

"Curah hujan cukup deras, walaupun durasinya singkat. Tapi ini juga sangat mengkhawatirkan bilamana ini terus terjadi. Maka Daerah kantong-kantong bencana banjir Di beberapa wilayah kita, terutama Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Selatan. Ini juga harus kita waspadai dampak-dampak yang curah hujan, walaupun ini masih belum memasuki musim penghujan," ujar Haji Madi, sapaan akrab Achmadi di Ruang Kerjanya, Kamis (18/9/2025).

Menurut Achmadi, perkiraan BMKG musim hujan di akhir September, dan itu dirasakan masih cukup waktu panjang di bulan September ini, namun curah hujan sudah mulai meningkat.

"Oleh karena itu, di Jajaran Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, Kami juga harus melakukan langkah-langkah strategis," tegas Achmadi.

Dikatakan, langkah-langkah tersebut seperti menyiapkan peralatan, Personil yang harus siap-siaga 24 jam, termasuk juga penanganan Posko Lapangan, walaupun masih berlangsung Karhutla sampai dengan 30 September dan dirasakan masih cukup waktu. Status untuk siaga bencana untuk Karhutla kata Achmadi, juga belum dicabut, walaupun beberapa Daerah terjadi hujan yang cukup deras dan sempat juga terjadi peningkatan debit air di  Sungai Nangka, Desa Rantau Nangka, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Jajarannya bersama Taruna Siaga Bencana (TAGANA), terus memantau perkembangan, termasuk juga Kabupaten Tanah Bumbu yang biasa terjadinya bencana banjir.

Langkah-langkah strategi sudah dilakukan dan peningkatan logistik juga harus dilakukan, karena sangat dibutuhkan Masyarakat.

"Oleh karena itu kita dalam melakukan pemantauan yang dilakukan terus menerus dan jangan sampai kita terlambat untuk penanganan korban bencana. Ini sangat penting, sebagimana apa yang diharapkan oleh Gubernur Haji Muhidin, bantuan-bantuan ini bersifat Pro-Rakyat. Kita lakukan langkah-langkah strategis oleh Dinas Sosial dan Posko Kita 24 jam untuk memantau perkembangan, walaupun ada posko yang standby untuk Karhutla, juga ada Posko yang standby untuk penanganan bencana, utamanya bencana banjir," Achmadi kembali menegaskan.

Masalah perubahan cuaca  yang akan mengakibatkan beberapa hal yang perlu diwaspadai seperti bencana angin puting beliung, banjir, dan juga tanah longsor.

"Longsor memang terjadinya di beberapa Daerah seperti di Daerah Pegunungan. Dan tidak mengkhawatirkan, tidak akan menimpa rumah-rumah penduduk karena penduduk kita tidak terlalu banyak yang berdiam di Daerah Pegunungan, tapi  kewaspadaan kita harus kita lakukan. Karena itu langkah-langkah yang kita lakukan adalah untuk meningkatkan kewaspadaan Masyarakat.

Achmadi mengatakan, Pihaknya akan melaksanakan kegiatan Bantuan Hidup Dasar.  Hal ini diperlukan untuk para anggota Tagana Se Kalimantan Selatan untuk peningkatan kapasitas Mereka dengan kegiatan untuk pemantapan Bantuan Hidup Dasar.

"Ini sangat penting kami lakukan mengingat Daerah kita Daerah rawan bencana cukup tinggi dan termasuk juga kawan-kawan Tagana yang apabila diminta oleh Pusat atau dari Kementerian Sosial maupun BNPB untuk segera kita bisa masuk ke lokasi-lokasi yang terjadi bencana di luar Daerah Kalimantan Selatan yang beberapa waktu yang lalu kalau Kami memandang perlu untuk pelatihan ini yang dinamakan pelatihan pemantapan bantuan hidup dasar," jelas Achmadi.

Kegiatan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar, kata Achmadi, direncanakan dilaksanakan awal Oktober 2025 yang akan diikuti 40 orang. Saat ini sedang disusun rencana  tersebut yang melibatkan Basarnas dan UKPKK yang merupakan UPT Dinas Kesehatan, yang memberikan pelatihan dan pembinaan.

"Perlunya menguasai Bantuan Hidup Dasar, sebagai bekal dalam menghadapi situasi sangat mencekam seperti menyelamatkan orang di reruntuhan," jelas Achmadi.

Disebutkan, pelatihan ini baru pertamakali dilaksanakan di Kalsel. Kegiatan ini perlu dilaksanakan karena di lapangan tidak saja kedaruratan, tetapi Ilmu menghadapi kondisi itu sangat krusial, sehubungan peristiwa gempa, reruntuhan, hingga tanah longsor.

Berita terkait