BPBD Jember Salurkan Bantuan Logistik Untuk Keluarga ABK Yang Hilang Di Laut Nusabarung

Spektroom - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember menyalurkan bantuan logistik kepada keluarga korban kecelakaan laut yang terjadi beberapa hari lalu di sekitar perairan Nusabarung. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis malam, 31 Juli 2025, di Dusun Karanganomlor RT 04 RW 10, Desa Serut, Kecamatan Panti. Bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada keluarga korban yang hingga kini masih belum ditemukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi peristiwa laka laut yang bermula pada Jumat malam, 25 Juli 2025, dimana kapal nelayan jenis Payang bernama Baru Jaya bertolak dari Pelabuhan Puger menuju selatan perairan Nusabarung. Kapal tersebut diawaki oleh seorang nahkoda dan 22 anak buah kapal (ABK). Namun, saat hendak kembali ke pelabuhan pada Sabtu dini hari, 26 Juli 2025 pukul 03.00 WIB, seorang ABK atas nama Muhammad Hasim Shodiq (53 tahun), warga Dusun Karanganomlor, dilaporkan hilang. Korban diduga jatuh ke laut dan belum ditemukan hingga saat ini.
Informasi kehilangan korban disampaikan langsung oleh nahkoda kapal, Ismail (41), yang juga warga Dusun Mandaran, Puger Wetan. Setelah pengecekan, barang-barang pribadi milik korban ditemukan di kapal, termasuk sebuah timba berisi pakaian dan minuman serta inhaler untuk penyakit asma yang diderita korban. Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa korban mengalami sesak napas sebelum akhirnya terjatuh.
Sebagai wujud empati, BPBD Jember menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada keluarga korban yang diharapkan bisa meringankan beban keluarga korban selama masa pencarian berlangsung. Bantuan tersebut diserahkan langsung di rumah duka dan disaksikan oleh perangkat desa, relawan, serta warga setempat.
Dengan adanya kejadian ini, BPBD Jember kembali mengimbau para nelayan agar selalu memperhatikan keselamatan saat melaut, termasuk menggunakan alat pelindung diri dan memperhatikan kondisi kesehatan kru sebelum berangkat. Pendistribusian logistik ini menjadi langkah awal dalam penanganan lanjutan dan bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang mengalami musibah. (Yul)