BPS Mencatat, Inflasi Bulan Juli Berada Diangka 1,87%

BPS Mencatat, Inflasi Bulan Juli Berada Diangka 1,87%
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 di Ruang Sidang Utama Kemendagri, dipimpin Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir. (Foto Capture YouTube Kemendagri).

Spektroom - Tim Pengendalian Inivlasi Daerah (TPID) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) dipimpin Pelaksana tugas Plt.  Assisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tubaba, Budiman Jaya,S.STP.,M.IP, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 secara  Virtual, dari ruang rapat assisten II Tulang Bawang Barat, Selasa (19/08/2025).

Tim TPID Tubaba Mengikuti Rakor TPID (Foto Diskominfo Tubaba).

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 sendiri berlangsung di Ruang Sidang Utama Kemendagri, dipimpin Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir.

Rakor diawali dengan pemaparan Tinjauan Inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Minggu Ke-2 Bulan Agustus, oleh Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ateng Hartono.

Dijelaskan Ateng Hartono,  inflasi ada tiga katagori,  inflasi tahun kalender  (year in year) inflasi bulanan atau (month to month) serta inflasi tahun ke tahun (year on year).

Foto Capture YouTube Kemendagri

Khusus inflasi tahun kalender, lanjut Ateng, di bulan Juli dibandingkan  dengan Indeks Harga Komoditi (IHK) bulan Desember terjadi inflasi 1,69%.

"Nah, selama Januari Juli kalau kita cermati ini telah tiga kali mengalami deflasi bulanan, pada bulan Januari Februari serta bulan Maret,  mengalami 4 kali inflasi." terang Ateng Hartono.

Foto Capture YouTube Kemendagri

Melihat hal itu, lanjut Ateng, inflasi yang cukup tinggi ini pada bulanan di Maret  1,65 %, kemudian di bulan Juli ini mengalami inflasi 0,03%.

audio-thumbnail
Voice Ateng Hartono
0:00
/147.93075


Sementara, berdasarkan inflasi tahun ketahuan, ini cukup tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Secara tahun ke tahun, yaitu 2,37%.

Sebagai bahan perbandingan,  lanjut dia, pada bulan Juli berada diangka 1,87%,  dengan penyumbang inflasi cukup besar ada di emas perhiasan  0,34 %.

Selanjutnya beras 0,15 %, kemudian  tarif air minum (PDAM), bawang merah,, tomat, cabe rawit,  kemudian juga rokok keretek,  kopi bubuk dan juga bahan bakar rumah tangga (LPG).

"Intinya kondisi Inflasi pada bulan Juli jika dilihat dari tiga pendekatan,  kalau kita cermati secara tahun kalender, cukup banyak beberapa komoditi yang memberikan andil deflasi, atau mengerem inflasinya,  terutama daging ayam ras,  bawang putih serta tarif angkutan laut" rincinya.

Foto Capture YouTube Kemendagri

Sementara mengenai perkembangan IPH Kabupaten/ Kota dijelaskan Ateng Hartono di minggu kedua Agustus 2025 ini di Sumatera Utara,  Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Selatan,  Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Singkil, Sumatra Barat, Kabupaten Pesisir Selatan.

Selanjutnya Serdang Bedagai, Solok Selatan,  Nias Selatan dan Padang lawas Utara adalah kabupaten kota yang perubahan iph-nya cukup tinggi di minggu kedua Agustus.  

Sementara beberapa wilayah juga mengalami penurunan diantaranya ada di wilayah Sulawesi Utara Kalimantan Barat Nusa Tenggara Barat.(@Ng).