Cak Munir Tawarkan Jalan Rekonsiliasi demi PWI yang Bersatu dan Bermartabat

Spektroom– Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir, secara resmi menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (Ketum PWI) Pusat periode 2025–2030. Dalam pernyataannya, Munir menegaskan tekadnya untuk merangkul semua pihak demi membawa PWI kembali bersatu.
“Bismillah, saya maju untuk membawa PWI kembali bersatu, dengan melakukan rekonsiliasi,” ujar pria yang akrab disapa Cak Munir, Sabtu (02/08/2025) pagi.
Dengan semangat rekonsiliatif dan pemersatu, Cak Munir ingin membangun kembali marwah PWI sebagai organisasi pers yang berwibawa dan relevan di tengah arus digitalisasi. Ia menekankan pentingnya adaptasi cepat terhadap perubahan zaman dan transformasi digital yang kini tak terelakkan di dunia jurnalistik.
“PWI harus menjadi rumah besar yang merangkul semua insan pers. Sudah saatnya kita tinggalkan konflik, kembali menyatukan langkah untuk kebaikan bersama,” tegasnya.
Sebagai bentuk keseriusan, mantan Ketua PWI Jawa Timur dua periode ini telah aktif membangun komunikasi dengan berbagai kalangan, termasuk para wartawan senior dan perwakilan daerah. Diskusi-diskusi secara daring juga ia lakukan untuk menyerap aspirasi serta menjaring masukan demi memajukan PWI.
“Berbagai masukan dari daerah akan menjadi bekal penting. Kita butuh sinergi kolektif untuk mengangkat kembali martabat PWI,” ujar Munir yang mengaku memiliki "darah PWI" sejak mengawali karier jurnalistiknya pada tahun 1991.
Menurutnya, pencalonan ini bukan semata soal jabatan, tapi soal tanggung jawab moral untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap PWI. Ia bertekad menghindari polarisasi dan lebih memilih jalan tengah melalui dialog serta konsolidasi nasional.
Dalam bursa calon Ketum PWI, selain Akhmad Munir, tercatat enam nama lain yang digadang-gadang layak memimpin, yakni Atal Sembiring Depari, Hendry Ch Bangun, Zulmansyah Sekedang, Teguh Santosa, Johnny Hardjojo, dan Rusdy Nurdiansyah. Terbaru, muncul pula nama Lutfil Hakim, Ketua PWI Jatim, yang dinilai sebagai sosok penengah.
Wartawan senior Sholahuddin menilai bahwa tokoh-tokoh seperti Munir dan Lutfil memiliki kapasitas dan integritas tinggi. “Mereka punya kemampuan komunikasi dan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk membawa PWI keluar dari keterbelahan,” kata mantan wartawan Jawa Pos itu.
Kongres Persatuan PWI rencananya akan digelar pada akhir Agustus 2025. Dinamika pencalonan masih terus bergerak, namun kehadiran sosok pemersatu seperti Munir membuka harapan baru bagi masa depan PWI yang lebih solid, modern, dan bermartabat.( Eno).