Capaian Satu Tahun, Kementerian PU Perkuat Asta Cita Presiden Prabowo
Spektroom– Sepanjang tahun 2025, berbagai program strategis berhasil dijalankan untuk memperkuat visi Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo melalui penyelenggaraan infrastruktur yang andal dan berkelanjutan.
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa Kementerian PU menjadi elemen penting swasembada pangan dan energi nasional, bukan semata lembaga pembangunan fisik. Artinya, infrastruktur yang dibangun harus memberikan dampak langsung terhadap produktivitas sektor riil.
“Presiden mengatakan, Kementerian PU menjalankan peran sebagai enabler pertumbuhan ekonomi, yaitu memastikan infrastruktur yang dibangun memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Mulai dari bendungan, jaringan irigasi, sekolah rakyat. Kementerian PU tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun kehidupan dan masa depan,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan pers di Jakarta, Senin malam (20/10/2025).
Menandai satu tahun masa kerja Kabinet Merah Putih, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah melaksanakan berbagai capaian penting di bidang infrastruktur yang berperan langsung dalam mewujudkan ketahanan air, pangan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Tahun Anggaran 2025, pagu anggaran Kementerian PU tercatat sesuai emonitoring tanggal 20 Oktober 2025 resmi ditetapkan sebesar Rp94,99 triliun. "Jumlah anggaran tersebut diutamakan untuk pelaksanaan atau penyelesaian program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto seperti swasembada pangan, IJD , dan Sekolah Rakyat, serta mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi utama Kementerian PU. ," kata Menteri Dody.

Di tahun 2025 Kementerian PU tengah menyelesaikan pembangunan 15 bendungan untuk penambahan layanan irigasi baru seluas 184.515 hektare. Bendungan ini berfungsi untuk mengairi daerah-daerah irigasi yang jauh sumber air permukaan (bendungan, bendung, danau, sungai) dan sawah tadah hujan dibangun Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) 1.805 unit untuk layanan irigasi 18.424 hektare.
Selain itu, terdapat program padat karya Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang melibatkan masyarakat langsung, yang mana masyarakat sendiri turut serta ikut membangun wilayahnya. Melalui program infrastruktur berbasis masyarakat.
Seluruh kegiatan tersebut mendukung padat karya dengan 3,3 juta orang harian kerja (OHK). Kemudian program IJD untuk mengurangi backlog Kemantapan Jalan. Saat ini Kemantapan Jalan Nasional sebesar 95,22%, sedangkan Jalan Daerah Provinsi masih 69,64% dan Jalan Daerah Kabupaten/Kota juga masih sama sebesar 69,64%. Dimana lebih dari 70% IJD diarahkan untuk mendukung kawasan pangan nasional, sisanya menopang sektor pariwisata, industri, dan transmigrasi.
Pelaksanaan Inpres Jalan Daerah Nomor 11 Tahun 2025 terbagi menjadi 2 tahap yaitu, IJD Tahap 1 sepanjang 711 km jalan dan 148 km jembatan, Tahap 2 sepanjang 567 km jalan, membangun 43 jembatan gantung di daerah terpencil.
“Kami menjalankan Inpres No. 8 Tahun 2025 dengan merenovasi bangunan pemerintah pusat dan daerah untuk Sekolah Rakyat Rintisan (Tahap 1) sebanyak 166 lokasi tersebar di 32 Provinsi dan dilanjutkan membangun Sekolah rakyat Permanen (Tahap 2) sebanyak 104 lokasi,” kata Menteri Dody.