Dekan Fahutan Untan Lepas Tim Survey ke Hutan PT Mayawana Persada

Spektroom – Suasana pagi di Kampus Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Tanjungpura (Untan), Senin (25/8/2025), tampak sedikit berbeda. Beberapa mahasiswa dan dosen berkumpul di halaman kampus untuk sebuah acara resmi. Dekan Fahutan Untan, Dr. Ir. Farah Diba S.Hut. M.Si, secara langsung melepas tim survey yang akan melakukan penelitian di areal hutan kerja PT.Mayawana Persada, yang berada di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Survey kali ini bukan survey biasa. Tim Fahutan Untan akan meneliti tiga hal penting yang berhubungan dengan keberlanjutan hutan dan keanekaragaman hayati. Tiga topik itu adalah HCV (High Carbon Value), HCS (High Carbon Stock), serta monitoring dan evaluasi (Monev) Orang Utan.
Pelepasan tim survey juga dihadiri sejumlah pejabat penting, salah satunya Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Murlan Dameria Pane S.Hut. M.Si. Ia menyambut baik langkah kerjasama antara PT Mayawana Persada dengan Fahutan Untan. Menurutnya, keberadaan Orang Utan di kawasan tersebut perlu diketahui secara pasti.
“Orang Utan ini kan isu seksi di dunia. Jadi sudah selayaknya kita punya perhatian khusus. Melalui survey ini kita bisa tahu sebarannya di areal konservasi PT.Mayawana Persada,” ujar Murlan.
Ia menambahkan, data hasil survey nanti diharapkan bisa menjadi dasar penyusunan strategi perlindungan tidak hanya bagi Orang Utan, tetapi juga bagi flora dan fauna lain yang hidup di hutan Kalbar.
Senada dengan itu, Dekan Fahutan Untan Farah Diba menekankan bahwa Kalbar selama ini belum memiliki data menyeluruh tentang populasi Orang Utan. Karena itu, survey kali ini dianggap strategis. “Kita ingin hasil yang diperoleh bisa bermanfaat luas bagi upaya konservasi,” kata Farah Diba, yang baru saja terpilih kembali sebagai Dekan Fahutan Untan.
Sebelumnya, pekan lalu (21–23 Agustus), Prof. Dr.Ir.H.Gusti Hardiansyah M.Sc. QAM IPU atau akrab disapa Prof.Deden, Guru Besar Fahutan Untan, sempat melakukan kunjungan langsung ke lokasi PT.Mayawana Persada di Simpang Hulu, Ketapang.
Kunjungan itu dimulai dari Mayawana Central Nursery (MCN), pusat pembibitan perusahaan. Prof.Deden mendapat penjelasan langsung dari Ir Dadang Damas, Manager MCN. Dalam kunjungan tersebut, ia juga ditemani oleh Hairil Anwar dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kalbar bersama staf.
Kolaborasi akademisi dengan perusahaan ini diharapkan bisa memperkuat upaya menjaga hutan Kalbar tetap lestari, sekaligus melindungi keberadaan satwa langka yang menjadi kebanggaan dunia. (RRE/Apolowelly)