Dewan Pertahanan Nasional Beri Perhatian Pertahanan Non Militer di Jawa Tengah
Spektroom Semarang - Dewan Pertahanan Nasional memberi perhatian pada Pertahanan Non militer di Jawa Tengah karena memiliki potensi bencana yang beragam.
“Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang kami sasar, dalam rangka sosialisasi kebijakan umum ketahanan negara,” kata Deputi Geostrategi Dewan Pertahanan Nasional, Mayjend TNI Ari Yuliyanto, saat melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno, di kompleks Kantor Gubenur Jateng, Kamis (27/11/2025).
Ari menjelaskan, ketahanan non militer itu di antaranya penyalahgunaan teknologi informasi, narkoba, perdagangan manusia, dan bencana. “Kami melihat potensi ancaman di Jawa Tengah lebih banyak ke bencana alam. Ini sangat menonjol di Jawa Tengah,” jelas Ari.
Pertahanan militer dinilai penting, sebagai upaya menghadapi ancaman non militer. Bencana menjadi ancaman dalam pertahanan non militer, karena ancamannya tidak menggunakan senjata militer. Akan tetapi dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Karenanya, DPN melakukan sosialisasi kebijakan umum ketahanan negara di Jawa Tengah, yang melibatkan TNI, Polri, dan Pemda. Harapannya, kebijakan umum ketahanan negara memberikan hal yang positif untuk kemajuan daerah, melalui solusi keutuhan, kedaulatan dan keselamatan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno memberikan apresiasi terhadap kegiatan sosialisasi yang akan dilaksanakan oleh DPN. Peran Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai penyangga pangan nasional sekaligus industri, membutuhkan sinergi berbagai pihak, termasuk DPN.
Sumarno berharap, sosialisasi yang dilakukan DPN memberikan motivasi kepada Jawa Tengah, agar dapat menjaga situasi kondusif dan selalu adem ayem dari kegaduhan fisik. “Lebih baik energinya dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.