Dinkes Ingatkan Warga Jangan Remehkan Demam

Spektroom – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Kubu Raya. Hingga September 2025, tercatat sebanyak 70 kasus DBD dengan mayoritas penderitanya adalah anak-anak berusia 4 hingga 12 tahun.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, H. Siswani, menjelaskan bahwa penularan DBD tidak terjadi dari manusia ke manusia, melainkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sudah membawa virus.
“Virus ini bisa bertahan di tubuh nyamuk hingga enam bulan. Bahkan ketika menetas jadi nyamuk baru, virus tersebut tetap ada dan bisa menulari manusia,” ujarnya, Sabtu (13/9/2025).
Menurut Siswani, masa inkubasi virus DBD pada manusia sekitar 14 hari sejak gigitan pertama. Gejala yang muncul terbagi dalam tiga fase.
Fase demam tinggi biasanya terjadi pada hari pertama hingga hari ketiga. Namun, yang paling berbahaya justru pada hari ketiga hingga ketujuh.
“Pada fase ini demam sering terlihat turun, padahal pasien sedang berada dalam kondisi kritis. Fase penyembuhan biasanya baru terjadi setelah hari kedelapan,” jelasnya.
Karena itu, ia menegaskan agar masyarakat tidak mengabaikan gejala demam, terutama pada anak-anak. Jika dalam tiga hari panas tidak kunjung turun, pasien harus segera dibawa kembali ke fasilitas kesehatan.
“Pemeriksaan awal kadang belum bisa memastikan DBD. Jadi pasien wajib kontrol ulang kalau demamnya berlanjut,” tegasnya.
Siswani menambahkan, virus DBD memiliki empat serotipe, yakni Den-1, Den-2, Den-3, dan Den-4. Seseorang bisa terinfeksi hingga empat kali, selama jenis virusnya berbeda.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan Kubu Raya telah menyurati seluruh puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan setiap kasus DBD. Selain itu, penyuluhan kepada masyarakat juga terus digencarkan.
Pihaknya kembali mengingatkan pentingnya gerakan 3M Plus, yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup wadah air, Mendaur ulang atau mengubur barang bekas, serta menambahkan larvasida.
“Yang sering dilupakan masyarakat adalah sampah plastik yang bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk. Bahkan kini ditemukan nyamuk pembawa DBD berkembang biak di pelepah kelapa sawit,” tambah Siswani.
Dengan jumlah kasus yang sudah mencapai 70 sejak Januari hingga September 2025, Dinas Kesehatan Kubu Raya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Kuncinya adalah pencegahan di lingkungan rumah dan segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan bila mengalami demam,” pungkasnya.