Diseminasi Policy Brief Kajian Pengasuhan 1000 HPK, Fase Emas Dalam Tumbuh Kembang Anak
Spektroom - Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, merupakan fase emas dalam tumbuh kembang anak.
Pada masa ini, otak berkembang sangat pesat dan berperan penting dalam pembentukan dasar kesehatan. kecerdasan, dan produktivitas anak di masa yang akan datang.
Hal itu disampaikan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak (BKBA) Kemendukbangga/BKKBN Dr. Irma Ardiana M.Aps pada Virtual Diseminasi Policy Brief Kajian Pengasuhan 1000 HPK, Jum'at, (7/11/2025).
Menurut Irma Ardiana, Pengasuhan yang optimal dalam 1000 HPK meliputi pemenuhan gizi seimbang, stimulasi psikososial, pemberian ASI eksklusif, imunisasi, serta pola asuh yang penuh kasih.
"Policy Brief adalah dokumen ringkas dan terfokus yang menyajikan analisis mendalam tentang suatu issue kebijakan publik tertentu, serta menawarkan rekomendasi kebijakan yang didukung oleh bukti" terang Irma.
Irma Ardiana mengingatkan sebuah program harus ada dan jelas kerangka pendanaannya, termasuk dalam policy brief ini adalah komitmen dalam hal pendanaannya.
Demikian pula halnya Diseminasi Policy Brief Kajian Pengasuhan 1000 HPK, juga sudah memiliki payung untuk pemanfaatan anggaran dana desa tahun 2025, melalui Permendesa, khusus untuk bina keluarga Balita.
Diharapkan nanti melalui Permendesa juga tetap memperkuat aksesibilitas dari dana-dana yang ada di desa untuk dimanfaatkan oleh para kader dalam hal pemberian edukasi kampilan pengasuhan anak usia dini.
Diforum yang sama pembicara kunci Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Dr. Agus Sudrajat, S.Sos, MA mengatakan kolaborasi Kemendukbangga/BKKBN dengan LAN RI menunjukkan keteladanan bagaimana kajian ekonomi dan kebijakan bisa bersatu.
"Policy brief yang kita hasilkan hari ini bukan hanya laporan, tapi alat advokasi berbasis bukti Itulah bentar dari kebijakan yang cerdas, empatik, dan bertempah" terang Agus Sudrajat.
Oleh karena itu, hasil Policy Brief dari 38 profesi ini akan menjadi bahan advokasi bagi pemerintah daerah serta referensi kebijakan dan praktik, baik untuk mendukung percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas SDM yang dapat dimasukkan ke dalam RPJMD, RKPD, dan APBD masing-masing daerah.
Kalau kita ingin mencapai Indonesia Emas 2045, lanjut Agus, maka 20 tahun ke depan harus menjadi masa kemasan bagi investasi manusia. Dan investasi ini dimulai dari sekarang, dari bayi-bayi yang hari ini sedang tumbuh di pelukaan ibunya, dari keluarga yang sedang berjuang menyiapkan generasi masa depan.
Kita tidak boleh membiarkan satupun anak Indonesia hanya karena kebijakan publik kita gagal menjangkau mereka.
"Kebijakan yang baik adalah bentuk tertinggi dari tiang negara kepada rakyatnya, kita ingin menunjukkan bahwa kepada Negara ini peduli terhadap masa depan, tunjukkan kebijakan yang berbasis publik berpihak pada keluarga dan berontasi pada generasi."pungkasnya(@Ng).(@Ng).