Distan Kobar Latih 20 Pekebun Sawit Upaya Percepatan ISPO Pekebun

Distan Kobar Latih 20 Pekebun Sawit Upaya Percepatan ISPO Pekebun
Suasana Pelatihan Peserta Ikuti Dengan Tenang (foto istimewa Testi)

Spektroom - Upaya percepatan penerapan sertifikasi Indonesian Palm Oil Sustainable atau ISPO terus dilakukan oleh pemangku kebijakan. Dalam upaya tersebut, Dinas Pertanian, Kabupaten Kotawaringin Barat menggandeng PT Sawit Center Indonesia atau SCI – AKPY mengadakan pelatihan Teknik Audit Tim Kendali Internal atau Internal Control System atau ICSICS. Penyelenggaraan pelatihan ini diikuti 20 pekebun sawit dari 5 kecamatan yaitu Pangkalan Lada, Kumai, Pangkalan Banteng, Kotawaringin Lama dan Kumai Batu Atas.

Pelatihan dilakukan sebagai pembinaan dan pendampingan sertifikasi ISPO Pekebun dalam ‘Kerangka Pendanaan yang berasal dari Dana Bagi Hasil atau DBH sawit, yang diadakan selama kurang dari sepekan, 6 – 10 Oktober 2025, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dalam pelaksanaanya, PT SCI menghadirkan narasumber yang profesional di bidangnya, dengan latar akademisi dan praktisi kebun sawit yang telah berpengalaman.

Adapun dasar penyelenggaraan kegiatan pelatihan yaitu Surat Edaran (SE) Dirjen Perkebunan Nomor 1.026/SE/RC.280/E/10/2024, mengatur pelaksanaan pendataan perkebunan sawit rakyat dan fasilitasi pembinaan serta pendampingan untuk sertifikasi ISPO bagi pekebun yang menggunakan Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sawit.

Direktur PT SCI–AKPY, Dr. Sri Gunawan menyampaikan pelatihan ini memberikan keterampilan kepada peserta untuk dapat melakukan kendali secara internal di organisasi kelembagaan pekebunnya.

“Harapannya, peserta yang mengikuti pelatihan Teknik Audit Tim Kendali Internal dapat menjadi trainer bagi pekebun sawit di kelembagaannya yang akan mengusulkan sertifikasi ISPO. Agar mampu dan bisa menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengusulkan sertifikasi ISPO,” ujarnya, saat menyampaikan sambutan di acara pembukaan pelatihan Teknik Audit Tim Kendali Internal, di Pangkalan Bun.

Dalam rilisnya kepada Borneonews pada Selasa, 7 Oktober 2025 Dr Sri Gunawan menuturkan bahwa dengan mengantongi sertifikasi ISPO, perkebunan sawit yang dikelola pekebun mendapatkan pengakuan dari tiga sisi yaitu kelayakan, dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan.

"Sehingga buah sawit atau TBS yang dihasilkan petani bisa diterima dan diolah lebih lanjut menjadi CPO sebagai komoditas nasional dan global. Jadi usaha perkebunan sawit tidak hanya mengejar profit (keuntungan) melainkan harus memperhatikan sisi sosial dan lingkungan," imbuh Dr. Sri Gunawan.

Dijelaskan Dr Sri Gunawan, kenapa sertifikasi ISPO penting bagi industri sawit? Ini adalah salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh para pekebun sawit di Indonesia, di masa mendatang.

Foto Bersama Siap Sukseskan Pelatihan (foto istimewa Testi)

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat, Ir. Kris Budi Hastuti menegaskan mengingat sawit jadi penopang perekonomian di Kobar dan menopang perekonomian nasional.

“Untuk itu, sektor ini (sektor sawit) harus bisa dipertahankan. Bagaimana, yakni bergantung para pelaku usaha kebun sawit termasuk bapak dan ibu yang saat ini menjadi peserta pelatihan,” tegasnya Selasa 7/10/2925.

Sehingga, lanjutnya, sektor perkebunan sawit akan tetap baik, aman dan berkelanjutan harus disertai dengan sertifikasi ISPO. "Peserta datang ke lokasi ini, atas nama ICS yang bertugas akan meng-audit pekebun-pekebun sawit yang lain. Peserta harus tahu tugas dan fungsinya sebagai audit ICS,” imbuh Kris.

Di akhir kegiatan pelatihan, pada Jumat, 10 Oktober 2025 mendatang, peserta akan melakukan field trip ke kebun sawit yang dikelola oleh kelembangaan petani (KUD Karya Tani). Kelembagaan petani sawit ini telah mengantongi sertifikasi ISPO. (Polin /Testi)

Berita terkait

Soft Launching QRIS Tap Tandai Kesiapan Perbankan Kalimantan Selatan dalam Inovasi Pembayaran Digital

Soft Launching QRIS Tap Tandai Kesiapan Perbankan Kalimantan Selatan dalam Inovasi Pembayaran Digital

Junaidi, Agung Yunianto Spektroom – Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan melakukan soft launching layanan pembayaran terbaru, QRIS Tap, yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Fadjar Majardi, bersama Pimpinan Perbankan di Kalimantan Selatan. Peluncuran ini dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan Bankers Day 2025, yang merupakan ajang kebersamaan antara Bank

Junaidi