Donasi Kemenag Palangka Raya Untuk Korban Banjir Bandang Sumatera
Spektroom - Donasi kemanusiaan yang dihimpun oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palangka Raya untuk korban banjir bandang dan longsor di Aceh dan sejumlah wilayah Sumatera terus bertambah.
Hingga Jumat (12/12/2025), total dana yang masuk melalui rekening resmi Tim Tanggap Bencana telah mencapai Rp 46.789.000.
Ketua Tim Tanggap Bencana Kemenag Kota Palangka Raya, H. Rahmat Fauzi, menyampaikan jumlah tersebut merupakan akumulasi sumbangan dari ASN dan satuan kerja di lingkungan Kemenag. Ia menegaskan masih menunggu partisipasi satker maupun ASN yang belum mengirimkan bantuannya.
“Total yang sudah masuk sampai hari ini Rp46.789.000. Kami masih menunggu ASN atau satker yang belum menyampaikan donasinya,” ujar Rahmat.
Penggalangan dana ini menindaklanjuti Surat Kepala Kemenag Kota Palangka Raya, H. Muhidin Arifin, Nomor B-327/Kk.15.5.3/KP.08.4/12/2025 tanggal 4 Desember 2025. Dalam surat tersebut, seluruh ASN, KUA, RA, madrasah, dan satuan kerja diimbau ikut memberikan bantuan secara ikhlas dan sukarela. Donasi disalurkan melalui rekening BSI 7336497021 atas nama Tim Tanggap Bencana Kemenag Palangka Raya.
Seluruh bantuan diserahkan secara kolektif kepada Tim Tanggap Bencana Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah pada 15 Desember 2025.
Kepala Kemenag mengatakan, donasi ini adalah bentuk kepedulian jajaran Kemenag Palangka Raya terhadap masyarakat yang sedang menghadapi bencana besar di Aceh dan wilayah Sumatera lainnya. “Semoga bantuan ini menjadi amal kebajikan dan membawa keberkahan,” tulisnya dalam edaran yang ditandatangani secara elektronik.
Banjir bandang dan longsor yang terjadi berbagai daerah di Sumatera beberapa hari itu menumbuhkan keprihatinan luas. Hujan ekstrem mengguyur deras dan lama, memicu meluapnya sungai, menenggelamkan permukiman, merusak fasilitas umum, dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Lumpur tebal dan sampah hutan menerjang sejumlah desa dan memutus akses jalan. Di wilayah lain, material longsor tiba-tiba menutup jalur utama, menyebabkan kerusakan yang membuat banyak warga kehilangan tempat tinggal. Kejadiannya diam diam membawa arus besar, keras dan mengejutkan daerah yang terdampak.
Aksi solidaritas yang dihimpun Kemenag Palangka Raya ini menjadi bagian dari ikhtiar bersama untuk meringankan beban warga terdampak. Di tengah musibah yang datang tanpa kompromi, langkah gotong royong ini kembali menyadarkan bahwa “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.”