Dosen UNS : Anak Down Syndrome Dalam Berekspresi Mampu Memanfaatkan AI.

Dosen UNS : Anak Down Syndrome Dalam Berekspresi Mampu Memanfaatkan AI.
Anak Anak Berkebutihan Khusus Mampu Berkarya Dengan Memanfaatkan AI ( dok: Freepik )

Spektroom - Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sekarang ini menjelma menjadi sarana inklusif yang membuka ruang ekspresi baru bagi anak-anak berkebutuhan khusus termasuk penyandang down syndrome.

Dimana melalui bantuan AI, karya sederhana hasil goresan tangan dapat disempurnakan menjadi karya visual yang detail, indah, dan bernilai jual tinggi tanpa menghilangkan sentuhan orisinalitas sang anak.

Diminta tanggapan berkait keberadaan AI bagi anak berkebutuhan khusus Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS), Ercilia Rini Octavia, menjelaskan penggunaan AI memungkinkan setiap gambar anak menjadi lebih hidup dan bermakna dimana tehnologi bukan menggantikan karya, tetapi memperkuat ekspresi dan estetika .

Guna mendukung kemampuan anak berkebutuhan khusus dalam pemanfaatan AI pihak fakultas juga telah menggelar pelatihan yang diperuntukkan kelompok difabel, dimana nantinya anak-anak penyandang down syndrome dapat mengekspresikan imajinasi dengan lebih bebas, sementara AI berperan sebagai jembatan antara ide kreatif dan hasil karya yang estetis.

"Kami ingin menunjukkan bahwa AI bisa membantu anak anak down syndrome menampilkan kreativitas terbaik mereka " Jelas Ercilia ( Selasa 28/10/2025 )

Lebih lanjut Ercilia mengatakan dengan dukungan teknologi seperti aplikasi Gemini, gambar buatan anak diolah melalui prompt atau perintah teks yang mampu mempercantik hasil sesuai imajinasinya.

Hasilnya, karya tersebut tidak sekedar indah, tetapi juga memiliki potensi ekonomi ketika diaplikasikan ke berbagai produk seperti baju, kaos, hingga aksesori.

" Harapannya orang melihat karya mereka bukan kasihan tetapi karena memang bagus dan bernilai anak anak ini bisa berkarya , berkreasi dan layak diapresiasi" Jelasnya .

Bagi penyandang down syndrome, AI menjadi medium empati untuk berbicara melalui warna dan bentuk kreativitas, sehingga masyarakat dapat diajak melihat kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus bukan keterbatasan, melainkan memiliki peluang untuk berinovasi bersama teknologi.

Sementara dari hasil pelatihan yang dilakukan UNS tersebut, karya karya anak penyandang down syndrom dalam pemanfaatan AI juga akan dipamerkan ke publik sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi anak anak berkebutuhan khusus mampu memanfaatkan AI dalam berkarya.( Dan)

Berita terkait

Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda Ke-97, Gubernur Khofifah Ajak Wujudkan Pemuda Pemudi Berdaya dan Tangguh

Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda Ke-97, Gubernur Khofifah Ajak Wujudkan Pemuda Pemudi Berdaya dan Tangguh

Spektroom – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke- 97 Tahun 2025 yang digelar di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025). Dalam momentum bersejarah tersebut, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk bersama-sama mewujudkan Generasi Muda yang Berdaya , Tangguh dan

Agus Suyono, Rafles
Gubernur Agustiar Sabran Resmikan Digital Lounge PT Bank Kalteng, Langkah Nyata Transformasi Layanan Keuangan Daerah

Gubernur Agustiar Sabran Resmikan Digital Lounge PT Bank Kalteng, Langkah Nyata Transformasi Layanan Keuangan Daerah

Spektroom – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran meresmikan Digital Lounge PT Bank Kalteng Tahun 2025 di Kantor Pusat Bank Kalteng, Palangka Raya, Selasa (28/10/2025). Peresmian ini menandai komitmen pemerintah daerah dan perbankan lokal untuk mempercepat transformasi digital di sektor keuangan, sekaligus memperluas akses layanan bagi masyarakat hingga pelosok

Polin, Rafles