Dua Dosen UNEJ Kembali Masuk Daftar Dua Persen Peneliti Berpengaruh Dunia 2025

Dua Dosen UNEJ Kembali Masuk Daftar Dua Persen Peneliti Berpengaruh Dunia 2025
Prof. Bambang Kuswandi, Msc. PhD (kiri) dan Mochamad Asrofi. (foto: humas unej)

Spektroom – Daftar dua persen peneliti berpengaruh dunia tahun 2025 versi Stanford University bersama Elsevier BV, berisi para peneliti dunia yang karya penelitiannya banyak dirujuk oleh peneliti di bidangnya. Dalam daftar itu, Bambang Kuswandi dari Fakultas Farmasi dan Mochamad Asrofi dari Fakultas Teknik Universitas Jember (UNEJ) kembali masuk sebagai peneliti berpengaruh dunia tahun 2025. Catatan prestasi ini, meneguhkan posisi Prof. Bambang Kuswandi untuk ke lima kalinya masuk dalam daftar dua persen peneliti berpengaruh dunia. Sementara bagi Mochamad Asrofi merupakan kali ketiganya ada di daftar Stanford University bersama Elsevier BV.

Saat ditemui di kampus UNEJ, Asrofi bersyukur dapat mempertahankan prestasi kelas dunia ini. Ketika ditanya apa resepnya menjadi dosen yang istiqomah meneliti, pengajar di Program Studi Teknik Mesin ini menyebut ada tiga hal yang dia lakukan. diantaranya membiasakan membaca jurnal ilmiah untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga harus adaptif dan siap untuk kolaboratif, sebab perubahan makin sering terjadi sehingga kerja sama menjadi kata kunci. "Dibalik semua pencapaian ini, saya terus berusaha melandasi semua penelitian sebagai salah satu bentuk ibadah,” ungkap pria yang akrab disapa Asrofi ini, kamis (2/9/2025).

Pria asli Sidoarjo ini kini banyak meneliti materi alam untuk plastik ramah lingkungan atau bidang bio compostable yang materinya berasal dari tanaman atau limbah hasil pertanian. Penelitian terbaru yang dikerjakan adalah plastik ramah lingkungan berbahan limbah pelepah pisang.

“Pilihan pada limbah pelepah pisang juga karena dari riset ditemukan kandungan selulosanya tinggi, antara enam puluh hingga delapan lima persen. Ini membuat pelepah pisang sangat potensial untuk diolah menjadi nano selulosa sebagai penguat biokomposit,” jelas Asrofi.

Mochamad Asrofi menunjukkan pelet biokomposit dari limbah pelepah pisang. (foto: humas unej)

Asrofi tidak hanya berhenti di lingkup laboratorium, hasil penelitiannya sudah diterapkan oleh mitra kerjasama industri bioplastik yang ada di Tangerang dalam bentuk tas kresek ramah lingkungan. Keunggulannya tas kresek ini bisa hancur bersatu dengan tanah menjadi kompos. Bahkan jika dilarutkan di air panas, maka tas kresek berbahan limbah pelepah pisang ini hancur seketika.

“Namun harga tas kresek berbahan limbah pelepah pisang ini masih mahal untuk ukuran masyarakat Indonesia, bisa dua hingga tiga kali lipat harga tas kresek konvensional. Memang butuh proses, harus ada edukasi,” imbuh Asrofi.

Senada dengan Asrofi, Prof. Bambang Kuswandi bersyukur berhasil mempertahankan prestasi ini. Menurut Wakil Rektor IV bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi UNEJ ini, istiqomah pada satu bidang menjadi salah satu resepnya ada di deretan dua persen ilmuwan berpengaruh dunia. Pria asal Sumenep ini memutuskan fokus meneliti bio sensor semenjak menempuh kuliah doktoral di Inggris.

Walaupun waktunya banyak tersita menjalankan amanah sebagai Wakil Rektor di UNEJ, dosen senior di Fakultas Farmasi ini terus melakukan riset. Caranya dengan berkolaborasi dengan sesama kolega dosen maupun mahasiswa yang dibimbingnya. Khususnya mahasiswa program doktoral.

“Sementara untuk riset kolaborasi, saya bersama Asrofi tengah mengembangkan penelitian pelepah pisang untuk bahan filtrasi air. Menanggapi tawaran kerja sama penelitian dari Kyoto University yang penelitinya hadir di kampus Tegalboto di awal bulan September lalu,” ungkap Prof. Bambang Kuswandi. (Yul)

Berita terkait

Soft Launching QRIS Tap Tandai Kesiapan Perbankan Kalimantan Selatan dalam Inovasi Pembayaran Digital

Soft Launching QRIS Tap Tandai Kesiapan Perbankan Kalimantan Selatan dalam Inovasi Pembayaran Digital

Junaidi, Agung Yunianto Spektroom – Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan melakukan soft launching layanan pembayaran terbaru, QRIS Tap, yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Fadjar Majardi, bersama Pimpinan Perbankan di Kalimantan Selatan. Peluncuran ini dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan Bankers Day 2025, yang merupakan ajang kebersamaan antara Bank

Junaidi