Dulu berdayakan guru, Pensiun Kantoran, Pengawas Sekolah ini, beralih profesi berdayakan lingkungan produktif.

SPEKTROOM.ID- Ibu Wilhelmina Kailola, selama 35 tahun bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), di Kota Ambon Provinsi Maluku, sekarang beralih profesi sebagai Petani Skala Rumahan. Dalam mengisi masa pensiunnya sosok Ibu Wilhelmina Kailola memilih menyibukan diri dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah maupun lahan sekitarnya untuk bercocok tanam berbagai jenis sayuran. Meskipun kesehariannya sibuk mengurusi keluarga tetapi ibu yang baru saja pensiun PNS 4 bulan lalu ini lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah dengan berkebun skala rumahan, sebagai bentuk usaha untuk peningkatan ekonomi keluarga, ketimbang berbisnis atau usaha lainnya diluar rumah. Awalnya semasa berdinas sebagai Pengawas SMA/SMK pada Dinas Pendidikan Propinsi Maluku ini hobinya di rumah setelah pulang kerja, senang menanam dan merawat bunga, namun niatnya untuk menanam sayuran termotivasi untuk menciptakan lahan sekitarnya sebagai lahan produktif keluarga. Berbagai jenis sayuran ditanamnya pada polibac seperti kangkung cabut, sawi putih, bunga kol,l brokoli, saledri dan cabe . Diwawancarai waratawan Spektroom disela sela mengurusi tanaman sayuran di rumahnya ( Dusun Passa Desa Latuhalat,Kecamtan Nusaniwe Kota Ambon) sosok yang disapa ibu welly ini dengan logat Ambonnya mengatakan, dulu saat masih kerja di kantor beta biasanya pergi pagi pulang malam, karna rumah di luarl kota,makanya sudah pensiun begini beta lebih memilih kerja dirumah saja yang bisa menghasilkan kepeng(uang), tuturnya. Apalagi lanjut nya,l sekarang harga sayur di pasar makin mahal, lagi pula harus belinya ke pasar, lebih baik beta tanam sendiri, hasilnya bisa dimakan dan dijual pula .
Jadi disini , kata dia, ibu ibu tetangga sudah tahu kalau mereka butuh sayur biasa mereka datang beli dibeta, karena beta usaha begini baru 3 bulan hanya kangkung dan sawi yang sudah bisa panen dan dijual, sedangkan saledri dan cabe masih tahap pertumbuhan tutur mantan Guru SMK ini. Lanjut Ibu Welly, tanam sayur seperti kangkung , sawi dan brokoli itu beta tanam di media pot atau polibac hanya dalam jumlah puluhan pot saja, tetapi beta lebih focus pada tanaman saledri dan cabe yang saat ini sudah ratusan pot, karena keduanya sangat mahal di pasar, bahkan prospeknya sangat menjanjikan. Menjawab Spektroom terkait beralihnya profesi dari seorang Pendidik menjadi Petani, sosok perempuan pekerja keras , jebolan IKIP Jakarta tahun 1990 ini, menuturkan dulu saat masih menjadi High School Supervisor atau Pengawas Sekolah tugas beta memberdayakan Kepala Sekolah dan Guru dalam proses pembelajaran untuk mencerdaskan anak bangsa, sekarang setelah pensiun beta ingin menjadi motivator juga dalam pemberdayaan kaum perempuan, terutama para ibu rumah tangga dalam peningkatan ekonomi keluarga, tuturnya. Lanjut Ibu beranak 5 ini, berkebun atau bertani secara rumahan , dapur kita bisa mengepul bahkan menambah pendapatan ekonomi keluarga, tegasnya.
Dibantu anak anaknya dan suami dalam kegiatan budidaya tanaman saledri, ia merawat sekitar 500 pot/polibac dari target seribu pot, demikian juga cabe rawit seribu polibac, dipajang di pekarangan rumah maupun di luar rumah. Memang usaha ekonomi produktif yag dikembangkannya patut diakui, sebab pekarangan rumahnya yang luas dan agak berjahuan dari rumah tetangga, sehingga sangat memungkinkannya untuk mengembangkan usaha tersebut. Aktivitas dan usaha yang dilakukan sosok mantan Guru SMK Negeri 1 Ambon ini, memang patut di contohi dan memberi motivasi untuk ibu ibu lainnya agar dapat memanfaatkan pekarangan dan lahan sekitarnya sebagai lahan produktif untuk peningkatan ekonomi keluarga . Satu hal yang perlu diketahui bahwa pensiun bukan akhir dari suatu kekaryaan terhadap suatu pekerjaan tetapi pensiun tetap masih bisa berproduktif apabila kita sendiri punya motivasi dan kemauan , sehingga keberadaan kita dapat memberi nilai tambah bagi keluarga maupun masyarakat di lingkungan dimana kita berada , kata ibu welly akhiri cerita .(Yan lekatompessy)