Gempa Tektonik Guncang Mempawah, BMKG Pontianak Peringatkan Gelombang Tinggi

Gempa Tektonik Guncang Mempawah, BMKG Pontianak Peringatkan Gelombang Tinggi
Sumber : BMKG Supadio Pontianak

Spektroom – Malam yang semula tenang di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat, mendadak terasa berbeda pada Rabu malam (17/12/2025).

Tepat pukul 20.07 WIB, sebagian warga merasakan getaran ringan yang membuat benda-benda kecil bergoyang, seolah ada kendaraan berat melintas di sekitar permukiman. Getaran tersebut berasal dari gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 2,6.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat episenter gempa berada di darat, sekitar 21 kilometer tenggara Mempawah, dengan kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini tergolong gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Adang.

Meski kekuatannya relatif kecil, getaran gempa sempat dirasakan oleh warga dengan intensitas II hingga III MMI.

BMKG memastikan hingga Kamis (18/12/2025) pagi, tidak terdapat laporan kerusakan bangunan maupun korban akibat peristiwa tersebut. Pemantauan lanjutan juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk waspada dan memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali beraktivitas, guna memastikan tidak ada kerusakan yang berpotensi membahayakan keselamatan.

Di tengah kewaspadaan terhadap aktivitas seismik, BMKG melalui Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak juga mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca maritim di wilayah perairan Kalimantan Barat.

Peringatan ini berlaku mulai 18 Desember 2025 pukul 07.00 WIB hingga 21 Desember 2025 pukul 07.00 WIB.

Sumber : BMKG Supadio Pontianak .

Prakirawan BMKG Pontianak Syarifah Nadya Suraya menjelaskan, pola angin di perairan Kalimantan Barat menunjukkan dinamika yang perlu diwaspadai.

" Di wilayah utara Khatulistiwa, angin umumnya bertiup dari arah Timur Laut hingga Tenggara, sementara di selatan Khatulistiwa angin dominan bertiup dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan mencapai 20 knot. Kondisi tersebut berpotensi memicu tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter, khususnya di Perairan Kayong Utara. " ungkapnya.

Gelombang setinggi ini dinilai dapat membahayakan aktivitas pelayaran, terutama bagi kapal nelayan dan kapal berukuran kecil.

Risiko serupa juga berpeluang terjadi di Perairan Ketapang, di mana perahu nelayan dan kapal tongkang berpotensi terdampak akibat kombinasi kecepatan angin dan tinggi gelombang.

BMKG mengimbau nelayan, operator kapal, serta masyarakat pesisir agar meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan penundaan pelayaran jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, serta selalu memantau informasi resmi BMKG.

Di tengah dinamika alam yang terus bergerak, kesiapsiagaan dan informasi yang akurat menjadi kunci utama untuk menjaga keselamatan bersama.

Berita terkait

Menkop Dorong Kopontren Tingkatkan Daya Saing dan Jalin Kemitraan dengan Kopdes Merah Putih

Menkop Dorong Kopontren Tingkatkan Daya Saing dan Jalin Kemitraan dengan Kopdes Merah Putih

Spektroom — Pentingnya peran Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) dalam mendukung Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Kopontren memiliki peran strategis sebagai mitra Kopdes/ Kel Merah Putih, baik dalam pengembangan usaha bersama, penguatan jejaring distribusi, maupun dukungan pembiayaan yang sehat. “Kopontren hadir sebagai motor penggerak tata kelola dan manajemen koperasi,

Nurana Diah Dhayanti
Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur Hadapi Nataru Dan Pemberlakuan Diskon Tarif Jalan Tol

Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur Hadapi Nataru Dan Pemberlakuan Diskon Tarif Jalan Tol

Spektroom – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan kesiapan infrastruktur pekerjaan umum dalam menghadapi arus Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kesiapan tersebut disampaikan dalam kegiatan Media Briefing Kementerian PU yang digelar di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Kamis (18/12/2025), sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin kelancaran mobilitas masyarakat selama

Nurana Diah Dhayanti