Gerbang Santri : Kembangkan Potensi Ekonomi dan Rantai Nilai Halal di Pesantren
Spektroom - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Marindo Kurniawan Menghadiri Acara Pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif secara Virtual Meeting, dari Ruang Kerja Sekda, Rabu (8/10/2025).

Ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan menjanjikan.
Berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2024–2025, Indonesia kembali menempati peringkat ke-3 dunia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI). Ini jadi bukti nyata potensi besar Indonesia menuju pusat ekonomi syariah global.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada pembukaan ISEF (ke-12 juga mengatakan, untuk memperkuat langkah tersebut, Bank Indonesia menghadirkan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 sebagai wadah kolaborasi lintas sektor.

"Kolaborasi lintas sektor tersebut melibatkan pebisnis, akademisi, hingga komunitas ekonomi kreatif guna memperkuat ekosistem halal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan" ujarnya menambahkan.
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029, lanjut Perry Warjiyo merupakan implementasi tahap pertama Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045 sekaligus fondasi awal untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Dalam RPJMN Tahun 2025-2029, Ekonomi keuangan syariah menjadi bagian strategi utama mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah oleh karena itu, ISEF hadir sebagai platform yang merepresentasikan program-program ke depan" katanya lagi.
Menurutnya, Bank Indonesia bersama stakeholder dan para santri serta pengusaha telah mencanangkan enam program strategis yang dikelompokkan ke dalam tiga pola pilar utama.
Keenam pilar utama tersebut diantaranya adalah program Gerbang Santri (Gerakan Pengembangan Pesantren) untuk mengembangkan potensi ekonomi dan rantai nilai halal di kalangan pesantren, dengan tujuan memperkuat kemandirian ekonomi pesantren serta menjadikannya motor ekonomi halal.
"Dalam penguatan ekosistem produk halal kita juga mencanangkan Jawara Export (Jaringan Wirausaha Syariah Mendorong Eksport) diharapkan melalui program ini, kita bisa meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia menjadi satu mata rantai yang kuat dari Pondok Pesantren untuk mempunyai produk dengan kualitas eksport" rincinya.
Senada dengan Perry Warjiyo, Menko Perekonomian Elangga Hartarto menegaskan pemerintah juga terus mendorong ekonomi Syariah sebagai prioritas dalam RPJPN 2025 - 2045 dan memperkuat kemandirian dan pertumbuhan ekonomi inklusif, melalui beberapa strategi yang dijalankan agar ekosistem keuangan syariah dan industri halal terus berkembang.
"Kita perkuat kemandirian agar ekosistem keuangan syariah dan industri halal dapat terus berkembang dengan memperluas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah serta kita dorong pemanfaatan seoptimal mungkin Bullion bank (bank emas) baik itu Bank Syariah Indonesia maupun pegadaian" Katanya lagi.
Erlangga Hartarto menegaskan potensi industri emas di Indonesia bisa memproduksi hampir 110 ton emas/ tahun, sehingga bisa menjadi underlati untuk ekonomi syariah dan penting untuk disimpan oleh pesantren.
"Sementara penyaluran KUR Syariah, dalam 10 tahun terakhir mencapai Rp. 75 Triliyun dengan 1.3 juta debitur" tutup Erlangga (@Ng).