Gunung Marapi di Sumatera Barat Masih Berstatus Waspada

Spektroom - Status Gunung Marapi di Sumatera Barat hingga saat ini masih berada di level II atau waspada. Masyarakat serta wisatawan diminta menjauhi radius 3 kilometer dari puncak kawah aktif gunung api tersebut. Masyarakat juga diimbau mewaspadai kondisi jika terjadi peningkatan curah hujan yang berpotensi bahaya lahar atau banjir lahar.
Petugas PGA Gunung Marapi, Ahmad Rivandi menyebutkan, seismogram mencatat sejumlah rentetan tremor yang terus menerus terjadi atau microtremor dengan amplitudo 0,5 hingga 1,5 milimeter.
“Tremor terus menerus terjadi selama periode pengamatan dengan amplitude dominan mencapai 1 milimeter,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Ahmad Rivandi mengatakan, selama periode amatan tersebut, suhu udara disekitar Gunung Marapi berkisar antara 16,7 hingga 21,8 derajat celcius, cuaca berawan, mendung dan hujan dengan volume curah hujan 0,6 milimeter. Secara visual Gunung Marapi terlihat jelas hingga berkabut, asap kawah bertekanan lemah teramati bewarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
“Dari kegempaan seismograf mencatat, gempa nonharmonik sebanyak enam kali berdurasi antara 76 hingga 429 detik. Lalu gempa tektonik lokal sebanyak 3 kali serta tektonik jauh sebanyak 2 kali,” katanya.
Sementara itu, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas kegempaan Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) masih fluktuatif terjadi.
Seismogram yang berlangsung dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, Kamis 14 Agustus 2025 pada Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Gunung Marapi di Kota Bukittinggi, mencatat enam kali rangkaian gempa nonHarmonik atau hibrida yang terjadi secara beruntun. (RRE/Hans)