Gus Dur, Syaikhona Kholil, Marsinah, Jadi Pahlawan Nasional

Gus Dur, Syaikhona Kholil, Marsinah, Jadi Pahlawan Nasional

Spektroom – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan rasa syukur mendalam atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Tiga Tokoh Besar asal Jawa Timur, yaitu KH. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ), Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, dan Marsinah. Ketiganya telah menorehkan jejak luar biasa dalam sejarah Bangsa Indonesia.

Penganugerahan tersebut dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam upacara resmi di Istana Negara pada Peringatan Hari Pahlawan tahun 2025, Senin (10 /11/2025 ).

Merujuk pada aturan pemberian Gelar Pahlawan UU No. 20 / 2009 hingga PP No. 35 / 2010, dan Peraturan Mensos 15 / 2012 mengenai prosedur usulan gelar Pahlawan Nasional disebutkan bahwa setiap orang maupun institusi dapat mengajukan usul pemberian gelar calon Pahlawan Nasional.

Usulan ini dibuat dari Daerah hingga kementerian. Terdapat tim yang mengevaluasi dan memilih nama - nama yang diusulkan, dari Tingkat Daerah hingga pusat.

“Atas nama masyarakat Jawa Timur, kami menyampaikan rasa syukur dan penghargaan yang setinggi - tingginya. Penetapan Gus Dur, Syaikhona Muhammad Kholil dan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukan hanya bentuk penghormatan Negara, tetapi juga pengakuan atas keberanian moral dan ketulusan perjuangan beliau dalam menegakkan nilai-nilai Kemanusiaan , Keadilan , dan Kebangsaan,” ujar Khofifah.

KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai sosok humanis, pluralis, dan pejuang demokrasi yang konsisten memperjuangkan kemanusiaan lintas batas Agama , Suku, dan Golongan.

Sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia dan tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Dur telah mengukir sejarah sebagai pemimpin yang memperjuangkan hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan penghormatan terhadap keberagaman.

“Gus Dur bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama, tapi milik seluruh Bangsa. Beliau pahlawan yang memperjuangkan kemanusiaan universal, bahwa setiap manusia, siapa pun dia, berhak mendapatkan penghormatan yang sama di mata Tuhan dan Negara,” kata Khofifah.

Adapun Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan , merupakan Ulama Kharismatik asal Madura yang dikenal sebagai Guru para Kiai Besar pendiri Pesantren di Nusantara, termasuk KH. Muhammad Hasyim Asy’ari ( Pendiri Nahdlatul Ulama ).

Dikenal luas karena kedalaman ilmu agama dan kebijaksanaan Spiritualnya , Syaikhona Kholil berperan besar dalam membangun tradisi keilmuan Islam Nusantara serta menanamkan semangat cinta Tanah Air sebagai bagian dari Iman.

Dalam masa penjajahan, beliau menjadi penggerak kesadaran Nasional dan Spiritual di kalangan Santri serta jaringan Ulama , menanamkan gagasan bahwa perjuangan melawan penjajah adalah bagian dari Jihad Fi Dabilillah.

Sementara itu, Marsinah, Buruh Perempuan asal Nganjuk yang wafat tragis pada tahun 1993 , menjadi Simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan pelanggaran hak - hak pekerja.

Marsinah berjuang untuk Kesejahteraan Buruh dan keberanian bersuara melawan penindasan, menjadikannya Ikon Pergerakan Perempuan dan Pekerja di Indonesia.

“Marsinah adalah cerminan semangat Perempuan Jawa Timur yang Teguh , Berani , dan Tulus memperjuangkan kebenaran. Ia mengajarkan kepada kita bahwa Perjuangan untuk keadilan sosial tidak selalu dengan jabatan tinggi, tapi dengan keberanian dan keteguhan hati,” ujar Khofifah.

Khofifah menegaskan bahwa penetapan Tiga Tokoh asal Jawa Timur menjadi Pahlawan Nasional ini menjadi momentum penting untuk menyemai kembali nilai-nilai Perjuangan dan kemanusiaan di kalangan Generasi Muda.

“. ( Agus Suyono)

Berita terkait

PKP  Susun Rencana Relokasi Pembangunan Rumah Masyarakat Terdampak Di  Sumbar

PKP Susun Rencana Relokasi Pembangunan Rumah Masyarakat Terdampak Di Sumbar

Spektroom -  Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bergerak cepat dalam upaya penanganan bencana banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menteri PKP menugaskan secara langsung beberapa jajaran eselon 1 melakukan peninjauan lapangan untuk memetakan kebutuhan darurat, kerusakan hunian, infrastruktur permukiman, serta menyiapkan langkah

Nurana Diah Dhayanti
Koperasi Jadi Jalan Inklusi Ekonomi bagi Penyandang Disabilitas

Koperasi Jadi Jalan Inklusi Ekonomi bagi Penyandang Disabilitas

Spektroom –Koperasi jadi jalan Inklusi Ekonomi bagi Penyandang Disabilitas. Hal itu ditegaskan  Menkop Ferry Juliantono bahwa  pentingnya koperasi sebagai sarana pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas. Menurutnya, koperasi dapat membantu mengorganisir usaha komunitas agar lebih mandiri dan berdaya saing. Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono saat menghadiri acara Inklusiland bertema

Nurana Diah Dhayanti