Hadir di Solo, Literasi Pembelajaran Dengan " Nyalagames"

Spektroom - Inovasi pembelajaran terus dilakukan di Kota Solo, salah satunya, Dinas Pendidikan Kota Surakarta memunculkan aplikasi " Nyalagames".
Berkolaborasi dengan startup literasi Nyalanesia Dinas Pendidikan Surakarta menggelar, “Workshop & Sosialisasi Nyalagames: Implementasi 3 Prinsip Pembelajaran Mendalam melalui Game Based Learning” ( Selasa, 26/09/2025) di Aula Manarul ‘Ilmi Dinas Pendidikan setempat.
Aplikasi Nyalagames dirancang untuk mempercepat adopsi kebijakan Pembelajaran Mendalam (PM) dari Kemendikdasmen , yang menekankan tiga prinsip utama yakni berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Disela kegiatan, Kasi Peningkatan Mutu SMP Dinas Pendidikan Surakarta, Anik Indriyani, menegaskan kerja sama merupakan tindak lanjut dari MoU Pemkot Surakarta dengan Nyalanesia, sehingga pendekatan Game Based Learning (GBL), guru dan sekolah diajak menerapkan strategi praktis yang membuat anak-anak lebih aktif, terhubung emosional, serta belajar dengan cara yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Dimana poin utama program , anak-anak tidak hanya belajar membaca, tetapi juga literasi digital dan numerasi dengan cara yang menyenangkan berupa game.
" Poin utama program ini ada di literasi, anak anak tidak hanya belajar digital dan nemurasi dengan cara yang menyenengkan lewat game " Jelas Anik
Founder Nyalanesia, Lenang Manggala, mengatakan Nyalagames hadir sebagai platform belajar berbasis game yang terintegrasi dengan kurikulum merdeka.
Diharapkan anak-anak yang senang bermain game akan terbawa dalam pembelajaran sehingga minat dan hasil belajar meningkat.
Dalam aplikasi Nyalagames, siswa akan berinteraksi dalam pulau literasi yang berisi soal-soal berbasis asesmen pendidikan seperti ANBK serta motivasi belajar diperkuat dengan sistem level dan hadiah menarik, mulai dari e-money, sepeda, hingga tur ke Korea Selatan.
" Tujuannya sederhana, agar anak tidak lagi melihat belajar dan bermain sebagai dua hal yang bertentangan.dengan nyalagame, keduanya bisa berjalan beriringan" Jelas Lenang
Workshop sehari melibatkan 200 kepala sekolah SD dan SMP Se Kota Surakarta ini dalam penerapan aplikasi terbuka bagi semua sekolah tanpa biaya, dengan pendampingan teknis dari Nyalanesia.( Dan)