Hari Listrik Nasional, Ajak Masyarakat Menjadikan Listrik Sebagai Sumber Energi Bersih
Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta sekaligus pemerhati energi, Dr. H. Susilo Surahman, MCE. mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadikan listrik sebagai sumber energi bersih yang menjadi harapan bagi masa depan bangsa.
Hal itu Ia sampaikan ketika memperingati Hari Listrik Nasional ke-80, Ia menilai, Hari Listrik Nasional seharusnya menjadi ajang refleksi untuk meninjau sejauh mana listrik telah berperan dalam pembangunan di era transisi energi.
Dr. Susilo, bercerita perjalanan kelistrikan nasional dimulai pascakemerdekaan, ketika Indonesia mengambil alih aset kelistrikan dari Jepang.
Sejak saat itu, listrik menjadi simbol kedaulatan dan kemajuan bangsa. Namun, tantangan masa kini jauh lebih kompleks.
“Kini bukan lagi soal menghadirkan listrik ke pelosok negeri, tapi bagaimana memastikan listrik itu adil, bersih, dan berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Sedangkan dalam dunia akademik, listrik bukan hanya urusan teknis, melainkan juga jantung kehidupan. Tanpa listrik, pendidikan digital tidak berjalan, layanan kesehatan terhambat, dan kegiatan industri terhenti.
Dr. Susilo menyoroti kesenjangan yang masih terjadi misalnya sebagian daerah masih bergantung pada genset. Sementara kota-kota besar sudah berbicara tentang smart grid, panel surya, dan kendaraan listrik.
Sebagai pendidik, Dr. Susilo menegaskan, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam transisi energi nasional.
Menurutnya, kampus harus mampu menyesuaikan kurikulum yang adaptif, mendorong riset lintas disiplin, dan melibatkan mahasiswa dalam proyek nyata.
Pemerintah pada tahun 2025 menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 23 persen. Namun, realita di lapangan menunjukkan bahwa capaian tersebut masih jauh dari target.
Di sisi lain, masyarakat mulai sadar akan pentingnya penghematan energi dan penggunaan energi bersih.
PLN pun terus berinovasi melalui berbagai program, termasuk diskon tambah daya listrik sebagai bagian dari perayaan Hari Listrik Nasional ke-80.
Dr. Susilo menilai langkah PLN tersebut sebagai hal positif, namun tetap menekankan pentingnya edukasi publik yang berkelanjutan.
Menurutnya, masyarakat perlu disadarkan bahwa listrik bukan sekadar aliran daya, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Di balik nyala lampu, ada anak desa yang belajar, ada ibu yang memasak dengan aman, ada UMKM yang berproduksi. Listrik adalah bahas