Hari Santri, Pemkab Pekalongan Gelar Ngaji Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari

Hari Santri, Pemkab Pekalongan Gelar Ngaji Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari
Pemkab Pekalongan gelar pembacaan Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Nasional Tahun 2025, Selasa (21/10/2025).

Spektroom Semarang: Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar menyampaikan bahwa untuk menguatkan nilai-nilai perjuangan dan keteladanan para santri dalam kehidupan bermasyarakat, Pemkab menggelar Ngaji Bandongan. 

"Pembacaan Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari ini juga digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Nasional Tahun 2025," katanya, Selasa (21/10/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memaknai Hari Santri.

Menurutnya, Hari Santri menjadi momen mengingat perjuangan dan keteladanan para santri dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Lebih lanjut, Yulian mengungkapkan, Kabupaten Pekalongan telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren.

Meski demikian , implementasi teknisnya masih perlu dikembangkan agar lebih berdampak nyata bagi kalangan santri dan lembaga pesantren.

“Esensi peringatan Hari Santri ini masih banyak pekerjaan rumah bagi kita semua, yakni bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai perjuangan santri dalam kehidupan masyarakat dan dalam tata kelola pemerintahan daerah,” ujar Sekda.

Jumlah Pesantren di Kabupaten Pekalongan hingga saat ini mencapai sekitar 130 pondok pesantren yang tersebar di 19 kecamatan.

Ia juga mengingatkan bahwa sebutan Kabupaten Pekalongan sebagai “Kota Santri” bukan hanya sekadar slogan, melainkan harus diwujudkan dalam kebijakan dan tindakan nyata pemerintah bersama para kiai dan tokoh masyarakat.

“Nama Kota Santri ini tanggung jawab besar, mari kita wujudkan nilai-nilai kesatria dalam tata kelola pemerintahan daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan PCNU Kabupaten Pekalongan, KH. Alif Wasnadi, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Pekalongan atas terselenggaranya kegiatan Ngaji Bandongan tersebut. 

Menurutnya, pembacaan Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim yang digelar pada momentum Hari Santri Nasional memiliki makna spiritual yang mendalam, sekaligus menjadi pengingat perjuangan para ulama dan santri dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan.

“Kita berharap mendapat keberkahan dari kitab yang dikaji, sekaligus memperkuat semangat perjuangan santri dalam menghadapi tantangan zaman. Santri memiliki peran besar sejak masa penjajahan hingga kini, dan kita patut bangga menjadi bagian dari sejarah itu,” ucapnya.

Berita terkait