Indonesia–Jepang dalam Irama Kecak : Festival Budaya Bali Pukau Warga Tokyo

Indonesia–Jepang dalam Irama Kecak : Festival Budaya Bali Pukau Warga Tokyo
Geinoh Yamashirogumi Festival Kecak 2025 di Shinjuku,Tokyo

Spektroom - Suasana Bali yang magis dan eksotis menyelimuti kawasan Shinjuku, Tokyo, saat ratusan warga Jepang larut dalam pertunjukan budaya yang memukau dalam Geinoh Yamashirogumi Festival Kecak 2025.

Bertempat di pelataran Gedung Mitsui, lebih dari 500 pengunjung menyaksikan langsung kolaborasi budaya Indonesia-Jepang dalam festival tahunan yang telah digelar sejak 1976

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo, Maria Renata Hutagalung, melalui Koordinator Fungsi Pensosbud Muhammad Al Aula yang hadir mewakili, menyampaikan apresiasi atas konsistensi penyelenggaraan festival ini.

“Festival ini menghadirkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Bali, yang menonjolkan keindahan musik, tari, dan tradisi lisan kita. Kegiatan ini juga menjadi jembatan persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang yang memperkuat saling pengertian melalui pertukaran budaya,” ungkapnya dikutip dari KBRI Tokyo, Selasa (5/8/2025)

Executive Director Geinoh Yamashirogumi Kecak Festival Executive Committee, Akira Yajima, menjelaskan bahwa Festival Kecak ini menjadi bentuk perlawanan terhadap tren modernisasi yang mengikis nilai tradisional. Tahun ini, festival mengangkat tema “A Festive Space Where Living Brains Outshine AI” – menekankan pentingnya pengalaman kolektif dan kepekaan manusia yang tak tergantikan.

“Tari Kecak bukan hanya seni pertunjukan, tetapi manifestasi dari sinyal otak kolektif yang hidup dan harmonis. Ritme, gerak, dan suara yang berpadu menciptakan energi yang tak tertandingi oleh kecerdasan buatan,” jelas Yajima.

Pentas budaya ini melibatkan sekitar 100 warga Jepang sebagai penampil tari dan musisi gamelan. Elemen-elemen khas Bali seperti gapura, kain endek, dan payung tradisional menghiasi venue, memperkuat nuansa Bali yang autentik, terutama saat malam hari dengan permainan cahaya yang memperindah suasana magis pertunjukan.

Selama lima hari penuh, dari 30 Juli hingga 3 Agustus 2025, Festival Kecak menghadirkan pertunjukan seni tradisional Bali, seperti Gamelan, Jegog, Tari Legong, hingga Tari Kecak sebagai sajian utama. Tak hanya itu, festival juga menyuguhkan Japanese Traditional Drum Dancing (Shishi Odori) dan Georgian and Bulgarian Polyphonic Singing, menciptakan ruang lintas budaya yang penuh semangat dan harmoni.

KBRI Tokyo menyambut baik kolaborasi lintas budaya ini dan akan terus mendukung inisiatif serupa di masa mendatang, sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia di Jepang.

Berita terkait

Sekda Wakili Gubernur Paparkan Materi Strategi Penanganan Konflik Sosial dan Potensi Sosial di Provinsi Maluku

Sekda Wakili Gubernur Paparkan Materi Strategi Penanganan Konflik Sosial dan Potensi Sosial di Provinsi Maluku

Spektroom,- Sekretaris Daerah Maluku, Ir. Sadali IE, M.Si mewakili Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa memberikan materi Strategi Penanganan Konflik Sosial dan Potensi Konflik Sosial di Provinsi Maluku pada Rapat Koordinasi Analisis Permasalahan Bidang Penanganan dan Kontijensi Konflik Sosial di Provinsi Maluku dan Maluku Utara bertempat di Swisbell Hotel, Rabu

Yantje Lekatompessy