IPARI Kota Ternate Lakukan Pembinaan Keagamaan di Lapas Perempuan
            Spektroom - Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Ternate dalam melaksanakan program kerjanya melakukan pembinaan keagamaan terhadap warga binaan di Lapas Perempuan Kastela Ternate.
Dalam pembinaan yang dilakukan IPARI Kota Ternate menurunkan sejumlah penceramah atau da'i, dengan memberikan siraman rohani kepada warga binaan.
Seperti yang disampaikan Ustadz Muhadjir saat menyampaikan siraman rohani dengan nada yang lebih tegas, mengajak para warga binaan untuk merenungkan kematian sebagai momentum bertaubat.
“Kematian itu hal yang pasti dan ibu-ibu meyakininya, jika nasihat kematian tidak membuat kita takut untuk bertaubat, maka ketahuilah hati orang itu sudah mengeras,” katanya mengingatkan pentingnya kelembutan hati dalam menerima peringatan.
Ustadz Mushawwir membawakan pesan penuh harapan dan optimisme dengan merujuk pada Surah Asy-Syarh ayat 5 dan 6. “Dalam surah tersebut menunjukkan pada kita sederhananya jika Allah berikan kita 1 masalah maka Allah datangkan 2 solusinya, jika kita punya 50 masalah Allah berikan 100 solusi atau jalan keluar,” paparnya, memberikan semangat kepada para warga binaan bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Ternate, H. Salmin Abd Kadir, menyambut positif program pembinaan ini.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras IPARI dalam melaksanakan pembinaan rohani di Lapas Perempuan. Program seperti ini sangat penting untuk memberikan harapan dan memperkuat iman para warga binaan,” ujar H. Salmin, Selasa (4/11/2025).
H. Salmin menambahkan bahwa Kemenag berkomitmen terus mendukung program pembinaan serupa. “Setiap orang berhak mendapatkan bimbingan spiritual, termasuk saudara-saudara kita yang sedang menjalani pembinaan di lapas. Tidak ada yang terlambat untuk kembali ke jalan Allah,” tegasnya. Para warga binaan terlihat antusias mengikuti kegiatan pembinaan ini. Beberapa di antaranya mengaku mendapat pencerahan dan motivasi baru untuk memperbaiki diri serta meningkatkan kualitas ibadah selama menjalani masa pemasyarakatan.
Kegiatan pembinaan keagamaan di Lapas Perempuan Kastela ini diharapkan dapat terus berlanjut secara rutin sebagai bentuk kepedulian terhadap pembinaan mental dan spiritual warga binaan, sehingga mereka dapat kembali ke tengah masyarakat dengan bekal iman yang kuat dan karakter yang lebih baik.