IPDN, Motor Penggerak Bentuk ASN Berdedikasi

IPDN, Motor Penggerak Bentuk ASN Berdedikasi

Spektroom - Seribu 110 Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XXXII telah dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara oleh Menteri Dalam Negri dikawah candradimuka IPDN Jatinangor, Sumedang Jawa Barat.

Sudah bisa ditebak, seperti yang sudah sudah, pelantikan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Wamendagri Bima Arya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang, Gubernur Sumbar Mahyeldi, Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi dan Wagub Papua Barat Daya Ahmad Nausrau serta tak ketinggalan, si empunya wilayah Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Forkopimda Jawa Barat dan Kabupaten Semedang.

Memang benar adanya, dalam upaya mendorong transformasi birokrasi diperlukan sosok-sosok abdi muda yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh, inovatif, dan membawa semangat perubahan.

Mengutip amanat Tito Karnavian bahwa betapa pentingnya peran IPDN sebagai motor penggerak pembentukan aparatur sipil negara yang profesional dan berdedikasi tinggi.

Lulusan IPDN bukan hanya dituntut siap kerja, namun juga mampu menjadi teladan dan ilmuwan kebijakan yang berbasis teori dan data.

Tidak bermaksud merendahkan ASN dari alumni perguruan tinggi lain, memang sebuah kenyataan, bahwa IPDN memiliki kekuatan, karena memberikan pembelajaran spesifik di bidang ilmu pemerintahan serta membentuk jiwa korsa di kalangan peserta didiknya.

Betapa tidak, saat ini IPDN telah berkembang pesat dengan memiliki tiga fakultas utama, yakni Fakultas Politik Pemerintahan, Fakultas Manajemen Pemerintahan, dan Fakultas Perlindungan Masyarakat. Seluruh fakultas ini tersebar di delapan kampus IPDN di berbagai wilayah Indonesia.

Sah sah saja jika ada yang menyatakan ASN bukanlah robot, hanya sosok manusia yang dituntut untuk menyalurkan ide kreatif dan berdampak bagi masyarakat tanpa menyimpang dari aturan birokrasi. Sebagai manusia biasa tentunya kita ingin bekerja dan mempunyai arti.

Di dunia birokrasi inilah kita diharuskan mengikuti aturan namun bukan berarti kita tidak bisa satset, kreatif dan berdampak. Mengapa demikian? ya...karena praja adalah generasi yang membuat birokrasi enggak membosankan.

Komitmen terhadap transformasi birokrasi ini sejalan dengan agenda besar pemerintah untuk memperkuat tata kelola pemerintahan menjelang satu abad kemerdekaan Indonesia.

Semua juga tahu, bahwa Indonesia Emas 2045 diproyeksikan sebagai momentum kebangkitan ekonomi dan teknologi nasional, di mana ASN diharapkan menjadi pelaku utama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Adalah Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Purwadi Arianto aparatur sipil negara harus menjadi motor terciptanya transformasi birokrasi serta pelayanan publik yang prima.

Pembangunan sumber daya manusia menjadi salah satu kunci guna mewujudkan cita-cita Indonesia Emas tahun 2045.

Cita-cita ini menjadi tanggung jawab dan harapan semua elemen termasuk Seribu 110 Praja Muda IPDN yang telah dinobatkan menjadi Aparatur Sipil Negara.

Karena ASN sebagai motor penggerak kemajuan birokrasi, wajib dituntut harus miliki kompetensi global dan aklak yang tinggi. (@Ng)

Sumber: YouTube Kemendagri
kemenpanrb.go.id
bkn.go.id

audio-thumbnail
SKS EDISI KAMIS 31 JULI
0:00
/304.991375