JANGAN CEMARKAN BANGSAMU: Suara untuk Kedamaian Indonesia
Opini Prof. Dr. La Ode Husen, S.H., M.H. Guru Besar Ilmu Hukum UMI - dilaporkan M. Yahya Patta

Saudaraku sebangsa dan setanah air,
Mari kita renungkan sejenak. Indonesia, rumah kita bersama, adalah anugerah terindah. Tanah yang kaya akan budaya, suku, dan agama ini adalah cerminan dari harmoni yang telah kita jaga turun-temurun. Kita adalah bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika—berbeda-beda, tetapi satu.
Namun belakangan ini, kita sering melihat persatuan itu tergores oleh kata-kata kasar, berita palsu, dan kebencian yang menyebar di antara kita. Media sosial menjadi arena pertempuran, bukan lagi ruang silaturahmi. Kata-kata yang kita lontarkan, seperti panah beracun, bisa merusak kedamaian dan mencoreng nama baik bangsa.
Jangan Cemarkan Bangsamu!
Bangsa ini bukan hanya sebatas tanah dan batas negara, melainkan juga cerminan dari karakter kita semua. Setiap ucapan kebencian, setiap tindakan yang memicu perpecahan, dan setiap fitnah yang kita sebar adalah noda yang mencemari wajah Indonesia di mata dunia. Apakah kita rela melihat bangsa yang agung ini hancur hanya karena ego dan amarah sesaat?
Marilah Kita Jaga Kehormatan Bangsa
Kedamaian tidak datang dengan sendirinya. Ia adalah hasil dari kesadaran kolektif untuk saling menghormati, mendengarkan, dan mengasihi. Mari kita:
(*) Berbicara dengan Akal dan Hati: Sebelum mengetik atau mengucapkan sesuatu, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah ini akan membawa manfaat atau kerusakan?" Gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, inspirasi, dan persatuan, bukan kebencian.
(*) Tolak Berita Palsu dan Fitnah: Jadilah pembaca yang bijak. Verifikasi setiap informasi yang masuk. Jangan biarkan jemari kita menjadi alat penyebar kebohongan yang bisa menghancurkan reputasi seseorang dan memecah belah bangsa.
(*) Bangun Jembatan, Bukan Tembok: Carilah kesamaan, bukan perbedaan. Belajarlah untuk memahami sudut pandang orang lain. Keberagaman adalah kekuatan kita, bukan alasan untuk permusuhan.
Mari kita kembalikan martabat bangsa ini dengan menjaga lisan dan tindakan kita. Jadilah agen perdamaian, bukan provokator. Jadilah pelindung keharmonisan, bukan penghancur persatuan.
Ingatlah, Indonesia adalah kita. Apa pun yang kita lakukan, baik atau buruk, akan menjadi jejak bagi bangsa ini. Jangan cemarkan bangsamu dengan kebencian. Jaga ia dengan cinta dan persatuan.
Bersama, kita wujudkan Indonesia yang damai, maju, dan bermartabat.