Jasa Marga Targetkan 7 September 7 Gerbang Tol Rusak Akibat Demo Bisa Digunakan Fungsional

Spektroom - Fasilitas Umum sebagai akses penting untuk masyarakat jika menjadi korban kerusuhan seperti dibakar, dihancurkan akan membawa dampak yang sangat krusial. Untuk itu Jasamarga mempercepat pemulihan pembersihan terlebih dahulu sehingga bisa digunakan secara fungsional dan tidak membahayakan pengguna jalan.
"Pemulihan gerbang tol yang rusak menjadi prioritas utama. Ia menyebut, pihaknya telah menyiapkan skenario agar pengguna jalan tol tetap bisa bertransaksi dengan aman meski kondisi fisik gerbang tol belum sepenuhnya pulih." Ujar Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, saat bersama Menteri PU meninjau Gerbang Tol Pejompongan.Selasa (2/9/2025)
“Yang paling penting adalah memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan. Kami pastikan tujuh gerbang tol itu akan kembali berfungsi. Target kami, pada tanggal 7 September seluruh GTO bisa digunakan kembali,” ujar Rivan, ditemui di GT Pejompongan saat meninjau lokasi GT yang dibakar massa" katanya.
"Kerusakan akibat aksi demo itu tidak main-main. Dari tujuh gerbang tol yang terdampak, beberapa di antaranya mengalami kerusakan berat hingga server lokal hilang". Rivan menjelaskan, Jasa Marga langsung menggelar pembersihan sejak hari Minggu setelah lokasi bisa diakses tim.
“Perbaikannya sudah dimulai. Hari ini kita fokus membersihkan area yang terdampak dan menutup bagian yang rusak. Setelah itu, kami lanjutkan dengan tahapan lain hingga bisa normal kembali,” jelas Rivan.

Menurut perhitungan, biaya perbaikan tujuh gerbang tol itu mencapai Rp80 miliar. Anggaran ini diambil dari pencadangan perusahaan, bukan dari dana negara. Adapun tujuh gerbang tol yang dirusak massa demo, yakni: Gerbang Tol Senayan Gerbang Tol Slipi 1, Gerbang Tol Slipi 2, Gerbang Tol Pejompongan, Gerbang Tol Semanggi 1 Gerbang Tol Semanggi 2, Gerbang Tol Kuningan 1
"Kerusakan tidak hanya menyasar peralatan transaksi, tetapi juga sistem server lokal yang membuat proses perbaikan lebih rumit. Selama masa perbaikan, Jasa Marga memastikan pengguna jalan tol tetap bisa melintas. Perusahaan menggunakan kombinasi layanan manual rider (MR) dan gerbang tol otomatis (GTO) yang masih berfungsi.
“Sekarang ada 22 GTO, dan hingga 7 September nanti kami pastikan 17 sudah berfungsi. Lalu, pada 10 September seluruh GTO kembali normal. Selain itu, pihaknya juga menekankan aspek keselamatan pengguna jalan. Pembersihan fisik seperti serpihan material yang berpotensi membahayakan menjadi prioritas utama sebelum mengembalikan fungsi penuh gerbang tol.
Rivan menyebut, perbaikan ini sudah masuk dalam rencana pencadangan perusahaan. Menurutnya, setiap korporasi besar selalu menyiapkan strategi menghadapi risiko tak terduga, termasuk kerusakan infrastruktur akibat kerusuhan.
“Secara korporasi, hal ini masih bisa ditangani. Tapi kami juga sadar, semakin lama pemulihan berlangsung maka potensi kehilangan pendapatan akan meningkat. Karena itu, kami tidak boleh saling menunggu, pelayanan kepada masyarakat harus tetap jalan,” tegas Rivan.