Jember dan Jepang Kolaborasi di JFC dan WKC Bawa Pesan Perdamaian
“Kami ingin anak-anak ini menjadi duta perdamaian dunia. Mereka tampil di sini bukan hanya sebagai peserta karnaval, tetapi sebagai simbol persatuan anak-anak dari berbagai bangsa,”

Spektroom - Jember Fashion Carnival dan World Kid Carnival digelar selama 3 hari, 8 hingga 10 Agustus 2025. Pemerintah Kabupaten Jember dengan penuh semangat membuka rangkaian awal JFC Evoluxion 2025, diawali dengan World Kids Carnival dan Pets Carnival yang berlangsung meriah.
Melihat para artis cilik dan seniman muda berbakat dari Jember tampil energik dan penuh percaya diri menjadi kebanggaan tersendiri. Kreativitas mereka adalah bukti bahwa masa depan Jember begitu cerah.
Tidak hanya itu, kehadiran berbagai jenis hewan peliharaan di karnaval hari ini turut membawa warna dan keceriaan yang membuat suasana JFC 2025 semakin hidup dan hangat bagi seluruh keluarga.
Presiden JFC Budi Setiawan menegaskan, generasi kecil inilah yang kelak menjadi pembawa masa depan bumi. Mereka diajak memahami pentingnya perdamaian, keberagaman, dan kolaborasi lintas budaya sejak dini

Budi Setiawan menambahkan bahwa ada pengunjung internasional yang turut hadir dan berpartisipasi dalam WKC kali ini. Salah satu tamu istimewa itu berasal dari Jepang.
“Kami ingin anak-anak ini menjadi duta perdamaian dunia. Mereka tampil di sini bukan hanya sebagai peserta karnaval, tetapi sebagai simbol persatuan anak-anak dari berbagai bangsa,” ujarnya.
World Kids Carnival diikuti 356 bocah. Sementara Pets Carnival diikuti 189 komunitas pecinta satwa. Tahun ini adalah pergelaran JFC ke-23 dengan mengambil tema Evoluxion digelar selama tiga hari dengan puncakmya Grand Carnival pada Minggu (10/08/2025)

Ketua Tim Penggerak PKK Jember, Gyta Eka Puspita dalam pidato sambutan menyebut kunci kemajuan ada pada pendidikan.
“Pendiri JFC katanya orang dari Desa Sidomulyo. Tapi menunjukkan karya internasional; yang luar biasa, lewat ilmu, lewat pendidikan,” katanya.
“Gus Bupati, Gus Darling, juga dari Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang. Alhamdulillah seorang santri yang bisa menjadi bupati Jember lewat ilmu, lewat pendidikan,” kata Gyta.
World Kids Carnival, menurut Gyta, bukan sekadar panggung bagi anak-anak untuk mengekpresikan bakat dan kreativitas. “Tapi juga menjadi sarana edukasi, hiburan, dan kebersamaan luar biasa bagi anak-anak, orang tua, maupun masyarakat,” pungkasnya. (Budi S)