Kaji Transformasi Digital UMKM Pangan Lokal, Dosen Unismuh Makassar Raih Doktor Pertanian

Reporter: M. Yahya Patta

Kaji Transformasi Digital UMKM Pangan Lokal, Dosen Unismuh Makassar Raih Doktor Pertanian
Sitti Khadijah Yahya Hiola saat presentasi di hadapan Tim Penguji SPS Pasca Sarjana UNHAS Makassar (Foto: Koleksi Pribadi)

Spektroom - Sitti Khadijah Yahya Hiola, Dosen Universitas Muhammadiyah Makasar berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu pertanian setelah mengikuti ujian akhir disertasi, di Ruang Rapat 109 SPS Universitas Hasanuddin Tamalanrea Makassar, Kamis, (14/8/2025.

Khadijah mempertahankan disertasinya  berjudul: “Adopsi Teknologi Digital 4.0 bagi UMKM Produk Pangan Lokal” di hadapan Tim Penguji Prof. Dr. Ir. Sitti Bulkis, M.S. promotor, Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc. ko-promotor, Dr. Letty Fudjaja, S.P., M.Si ko-promotor, Prof. Dr. Ir. Tuti Karyani, MSP. Penguji Eksternal, Prof. Dr. Ir. Didi Rukmana, M.S., Dr. Februadi Bastian, STP., M.Si, Dr. Ir. Heliawaty, M.Si., dan Dr. Ir. Akhsan, M.S.

Ujian akhir disertasi dipimpin Dekan Sekolah Pasca Sarjana Unhas Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M (K), M. MedEd., dan dihadiri Dekan Fakultas Pertanian Unismuh Makassar Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd., serta sejumlah dosen Unismuh Makassar.

Sitti Khadijah Yahya Hiola foto bersama Dekan Sekolah Pasca Sarjana UNHAS Prof. Budu, seusai ujian disertasi (Foto: Koleksi Pribadi)

Dalam disertasinya, Khadijah mengatakan, hasil penelitian terbaru mengungkap bahwa UMKM sektor pangan lokal di Sulawesi Selatan masih berada pada tingkat kesiapan rendah dalam mengadopsi teknologi digital 4.0.

“Studi yang melibatkan 36 UMKM melalui wawancara mendalam dan 150 responden survei ini menunjukkan bahwa meski pelaku usaha mulai memanfaatkan media sosial, marketplace, dan layanan digital lainnya, pemanfaatannya belum konsisten dan menyeluruh,” papar Khadijah.

Karakteristik UMKM pangan lokal di wilayah ini lanjutnya, umumnya berskala mikro dengan modal dan omset tahunan terbatas. Diversifikasi produk sudah mulai dilakukan, namun identitas lokal sebagai kekuatan branding masih belum dioptimalkan. Padahal, potensi lokalisme dinilai mampu memperkuat daya saing di pasar domestik dan global.

“Melalui pengukuran Technology Readiness Index TRI, penelitian menemukan skor kesiapan 2,666, mengindikasikan rendahnya optimisme dan tingginya kekhawatiran terhadap keamanan siber. Hambatan utama mencakup kurangnya pemanfaatan fitur-fitur digital bisnis dan rendahnya inovasi,” ungkap Khadidjah.

Integrasi model Technology Readiness Acceptance Model TRAM katanya, mengungkap bahwa faktor inovasi, kegunaan yang dirasakan, dan kemudahan penggunaan menjadi penentu signifikan dalam keputusan adopsi teknologi.

Sementara itu, ketidaknyamanan dan ketidakamanan menjadi penghambat yang perlu diminimalkan melalui pelatihan, pendampingan, dan jaminan keamanan data.

“Penelitian ini merekomendasikan pendampingan berkala, program literasi digital, serta penguatan narasi dan identitas lokal dalam pemasaran. Pemerintah juga diharapkan memberi dukungan insentif dan edukasi keamanan siber untuk mempercepat transformasi digital UMKM pangan lokal Sulsel menuju pasar global,” kata Khadijah.

Dr. Sitti Khadijah Yahya Hiola foto bersama dengan teman sejawat dan keluarga (Foto: Koleksi Pribadi)

Sitti Khadijah Yahya Hiola yang kelahiran Ujung Pandang tahun 1983 menempuh pendidikan formal sekolah dasar tahun 1995 di SDN Kompleks IKIP Ujung Pandang, tahun 1998 di SMP Negeri 3 Makassar, dan tahun 2001 di SMA Negeri 2 Makassar.

Setelah itu ia melanjutkan pendidikan sarjana S1, tahun 2006 di Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Hasanuddin, Magister (S2) tahun 2009 di Jurusan Agribisnis, Universitas Hasanuddin, serta doktoral S3 Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin.

Dengan demikian, Khadijah Yahya Hiola menempuh perkuliahan S1, S2, dan S3 di Unhas, tapi kemudian memilih mengabdi sebagai dosen tetap di Unismuh Makassar sejak tahun 2012.