Karnaval Budaya meriahkan Hari Kebudayaan Nasional 2025

Karnaval budaya memeriahkan festival benteng victoria dan Hari Kebudayaan tahun 2025, diikuti 25 Paguyuban se-Nusantara dan sanggar di Kota Ambon.
Peserta karnaval budaya menyusuri jalan di Kota Ambon sambil berjalan kaki ditengah teriknya matahari sambil membawakan tarian serta lagu khas daerah.
Peserta juga berpakaian daerah lengkap dan membawakan lagu dan bahasa daerah sebagai bentuk pelestarian budaya Indonesia.
Karnaval Budaya dikuti suku bangsa yang ada di Kota Ambon, yang terdiri dari suku bangsa lokal, nusantara, paguyuban dan sanggar seni.
Paguyuban yang berpartisipasi diantaranya Buton, Paguyuban Kalimantan, Batak, Paguyuban Bali, Jawa Tengah, Paguyuban Papua, dan Minang.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX, Dody Wiranto mengatakan, rangkaian kegiatan Festival benteng Victoria antara lain, Karnaval Budaya diikuti 13 paguyuban Maluku dan Nusantara, 12 sanggar komunitas budaya, Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan se-Indonesia.
Kegiatan lainnya yakni Talk show Kebudayaan dengan narasumber Kadis Pariwisata Kota Ambon , Christian Tukloy dengan tema Kebijakan Pemerintah Kota Ambon dalam Melestarikan Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan di Kota Ambon, Peran Benteng Victoria sebagai Cagar Budaya Nasional yang ada di Kota Ambon oleh Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Maluku, Paulus Koritelu.
Kemudian Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX, Dody Wiranto dengan tema Strategi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX dalam upaya melestarikan kebudayaan di Maluku, dan Denkav 5/BLC Pattimura, Bati Intel Denkav 5/BLC, Serma Bagus Widodo, dengan Tema, Peran Dentasemen Kavaleri XV Pattimura dalam Pemeliharaan dan Pemanfaatan Cagar Budaya Nasional Benteng Victoria.
Selain itu juga dilaksanakan pameran Kebudayaan diikuti 15 stan pameran yang akan diisi oleh BPKW XX se-Indonesia dan Denkav Pattimura dan UPT terkait.
Pagelaran Budaya, diikuti 10 penampil dari kelompok sanggar dan komunitas budaya binaaan BPKW XX representasi dari 10 Objek Pemajuan Kebudayaan.
“Kami juga melibatkan 34 pelaku UMKM lokal dalam bazar, yang berpartisipasi dalam kegiatan Festival Victoria, serta memberi ruang bagi setiap pengunjung akan diajak bermain permainan tradisional yang kian hari kian punah seperti giji-giji yang disiapkan panitia dan ada apresiasi,” katanya.(EM).