Kasat Lantas: Tindakan Represif Hanya 5 Persen Dalam Operasi Zebra Semeru 2025

Kasat Lantas: Tindakan Represif Hanya 5 Persen Dalam Operasi Zebra Semeru 2025
Kapolres Jember AKBP Bobby A Condroputro saat pimpin apel gelar pasukan Operasi Zebra Semeru 2025 di halaman Satlantas, Senin (17/11/2025) Foto Budi Spektroom.

Spektroom - Satlantas Polres Jember melaksanakan Operasi Zebra Semeru 2025 mulai tanggal 17 November hingga 30 November 2025.

Kasat Lantas Polres Jember AKP Bernardus Bagas Simarmata, S.Tr.K, S.I.K, M.S.S.S. mengatakan, Operasi ini bertujuan untuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan.

Kasat Lantas Polres Jember AKP Bernardus Bagas Simarmata, S.Tr.K, S.I.K, M.S.S.S (Foto Budi Spektroom)

“Selama Operasi Zebra Semeru 2025, fokus utama penindakan adalah pelanggaran yang kasat mata dan berpotensi menyebabkan kecelakaan,” ungkapnya.

Beberapa pelanggaran yang menjadi sasaran utama adalah: Menggunakan ponsel saat berkendara. Tidak mengenakan helm SNI (untuk pengendara motor). Tidak mengenakan sabuk keselamatan (untuk pengendara mobil). Berkendara di bawah pengaruh alkohol. Berkendara melawan arus. Kendaraan menggunakan pelat nomor atau sirene/rotator yang tidak sesuai peruntukan. Pengemudi di bawah umur. Berkendara melebihi batas kecepatan. Berboncengan lebih dari satu orang (untuk pengendara motor).

“Kami mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas selama Operasi Zebra Semeru 2025 berlangsung. Tujuannya bukan semata penegakan hukum, tetapi juga untuk menekan angka pelanggaran dan mengurangi fatalitas korban kecelakaan,” jelasnya.

“Petugas membagi strategi operasi dalam tiga porsi: preventif 50 persen, preentif 45 persen, dan represif 5 persen. Kegiatan preventif dan preentif akan menyasar masyarakat, organisasi, dan tempat keramaian,” tambahnya

Kasat Lantas Polres Jember AKP Bernardus Bagas Simarmata, S.Tr.K, S.I.K, M.S.S.S (Foto Budi Spektroom)

Menurut Kasat Lantas Polres Jember AKP Bernardus Bagas Simarmata, S.Tr.K, S.I.K, M.S.S.S., Operasi Zebra Semeru 2025 akan menarget delapan jenis pelanggaran yang dianggap sebagai pemicu utama kecelakaan. Mulai dari pengendara tanpa helm, berboncengan lebih dari satu, hingga maraknya pengemudi di bawah umur yang belakangan makin sulit dikendalikan.

Untuk kendaraan roda empat, sasaran tak kalah tegas: pengendara tanpa sabuk keselamatan, pengaruh alkohol, aksi melawan arus, dan pengemudi yang kerap memacu kecepatan melebihi batas aman.(Budi S)

Berita terkait

Kopdes Merah Putih di Bali  Diharapkan Jadi Motor Hilirisasi Komoditas Unggulan dan Pasok MBG

Kopdes Merah Putih di Bali Diharapkan Jadi Motor Hilirisasi Komoditas Unggulan dan Pasok MBG

Spektroom  –  Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam memperkuat ekonomi desa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan mengembangkan potensi keunggulan komoditas lokal dan menjadi pemasok Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut disampaikan Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop, Panel Barus dalam Forum Kemitraan dan Sosialisasi

Nurana Diah Dhayanti