Kebangkitan Pelaku UMKM Lokal Lumajang, Tampilkan Produk Unggulan di Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025

Festival ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk membangun ekosistem ekonomi lokal yang inovatif dan berkelanjutan.

Kebangkitan Pelaku UMKM Lokal Lumajang, Tampilkan Produk Unggulan di Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, meninjau stand pada Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025. (Foto : Dok. Kominfo Lumajang)

Spektroom - Sebanyak 30 pelaku UMKM menampilkan produk unggulan, mulai dari kuliner khas Lumajang, batik lokal, olahan keripik, kopi, teh, hingga kerajinan kreatif, pada Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Lumajang di halaman belakang Stadion Semeru, Sabtu (8/11/2025).

Festival ini menjadi momentum nyata kebangkitan pelaku UMKM lokal dan memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan usaha, pengembangan produk, dan jejaring pasar, sekaligus mendorong semangat inovasi pelaku UMKM. Festival UMKM ini juga sekaligus membuka akses pasar baru, memberi pengalaman promosi yang sebelumnya sulit dijangkau, serta memperkuat kapasitas dan daya saing pelaku UMKM.

Ruri Afi, pemilik usaha kerajinan tangan “Camei Crochet”, menyampaikan pengalaman positifnya:

“Festival ini sangat berpengaruh bagi usaha kami. Penjualan meningkat hampir dua kali lipat, dan banyak pengunjung baru yang langsung membeli produk. Lebih dari itu, saya bisa bertemu pelaku UMKM lain, bertukar ide, dan mendapatkan masukan tentang tren pasar terbaru. Ini memberi motivasi dan inspirasi untuk mengembangkan produk baru,” ungkap Ruri.

Selain penjualan, Ruri menambahkan bahwa festival ini membantu memahami kebutuhan konsumen secara langsung. “Interaksi dengan pengunjung memberi insight tentang warna, desain, dan jenis kerajinan yang diminati pasar. Ini membuat kami bisa berinovasi lebih tepat sasaran,” kata Ruri.

Salah satu stand UMKM pada Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025. Foto : Dok. Kominfo Lumajang

Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menegaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk membangun ekosistem ekonomi lokal yang inovatif dan berkelanjutan.

“Festival ini memberi dampak nyata bagi UMKM. Mereka memperoleh pasar baru, jaringan, pengalaman promosi, dan inspirasi untuk berinovasi. Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Mas Yudha.

Selain manfaat ekonomi, festival ini juga menekankan pelestarian budaya dan daya tarik wisata. Pagelaran seni dan budaya daerah meningkatkan minat pengunjung, membuka peluang baru bagi pelaku UMKM, dan memperkuat identitas lokal sebagai kekayaan ekonomi dan budaya Lumajang.

“Melalui Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025, pelaku UMKM merasakan peningkatan omset, peluang kolaborasi, pengembangan kreativitas, dan pengakuan masyarakat. Ini adalah bentuk pemberdayaan ekonomi lokal yang nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tutup Mas Yudha.

Selain promosi ekonomi, festival ini menampilkan pagelaran seni dan budaya tradisional Lumajang sebagai strategi pengembangan ekonomi kreatif yang holistik. Seni dan budaya tidak hanya melestarikan warisan lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata dan peluang bisnis bagi pelaku UMKM yang terlibat.

Kegiatan ini dihadiri Tenaga Ahli Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Gogot Cahyo Baskoro; perwakilan PT PGN Tbk., Nur Kholis dan Heru Prasetyo; Kepala OPD dan perwakilan pemerintah kecamatan serta desa se-Kabupaten Lumajang.

Berita terkait

Wamenkop Apresiasi Peran Bali Pertahankan Nilai Budaya Kembangkan Ekonomi Kerakyatan

Wamenkop Apresiasi Peran Bali Pertahankan Nilai Budaya Kembangkan Ekonomi Kerakyatan

Spektroom -Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah memberikan apresiasi tinggi terhadap provinsi Bali yang berhasil mempertahankan nilai-nilai budaya lokal, sekaligus mengembangkan ekonomi berbasis gotong royong melalui ekosistem koperasi yang hidup dan berkembang pesat di wilayah tersebut. Menurut Farida, tantangan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat terbuka hampir menggerus budaya lokal

Nurana Diah Dhayanti
Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan

Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan

Spektroom - Peletakan batu pertama pembangunan fisik Koperasi Kelurahan Merah Putih di Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan, menjadi tonggak penting dimulainya pembangunan ekonomi desa berbasis kerakyatan di Kota Pekalongan. Dalam sambutannya, Menkop Ferry Juliantono menegaskan bahwa peletakan batu pertama Kantor KKMP Sokoduwet merupakan langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi masyarakat setempat.

Nurana Diah Dhayanti