Kecintaannya Terhadap Dunia Bahasa Membuat Ahmad Taufik Menjadi Profesor

Melalui sastra, seseorang dapat mengekspresikan nilai-nilai kemanusiaan, budaya, serta pandangan hidup dengan cara yang indah dan bermakna.

Kecintaannya Terhadap Dunia Bahasa Membuat Ahmad Taufik Menjadi Profesor
Prof. Dr. Akhmad Taufiq, S.S., M.Pd. (Foto: humas unej)

Spektroom – Perjalanan akademik Prof. Dr. Akhmad Taufiq, S.S., M.Pd., berawal dari ketertarikannya dalam dunia sastra, karena menurutnya sastra merupakan karya yang kreatif, akademis dan sebagai ruang imajinatif untuk bisa berkarya.

Melalui sastra, seseorang dapat mengekspresikan nilai-nilai kemanusiaan, budaya, serta pandangan hidup dengan cara yang indah dan bermakna. Ketertarikan inilah yang kemudian mendorong Prof. Taufiq untuk menekuni bidang sastra secara mendalam, baik dalam penelitian, pengajaran, maupun penulisan karya ilmiah.

“Pertama, sastra sebagai karya kreatif. Kedua, sastra sebagai karya akademis. Sebagai karya kreatif, sastra berjumpa dengan ruang estetik-imajinatif. Pada sisi ini, kita menemukan keindahan sebuah produk kebudayaan manusia yang luar biasa, ini merupakan salah satu anugerah Tuhan kepada manusia di bidang bahasa,” ungkap Prof. Taufiq saat diwawancarai di kampus, Rabu (22/10/2025).

(Foto: humas unej)

Ia juga menambahkan alasan lain ketertarikannya di bidang sastra, “Pada sisi lain, sastra dapat diposisikan dalam suatu kajian akademis-ilmiah, yang di dalamnya terikat oleh prinsip dan kaidah ilmiah. Dalam konteks ini, kajian sastra menjadi suatu artefak kebudayaan yang memiliki kontribusi besar terhadap kemanusiaan, termasuk dalam hal ini di bidang edukasi hingga pembelajaran. Dalam posisi itulah saya tertarik mendalami bidang kepakaran tersebut, selain sebagai sebuah panggilan jiwa,” katanya.

Prof. Taufiq mengangkat topik judul orasi ilmiah “Sastra, Narasi Identitas, dan Imajinasi Politik Kebangsaan: Rekonstruksi Teks Sastra dalam Agenda Politik Multikultural Indonesia” yang mana orasi ini menjelaskan tentang dinamika identitas dalam teks sastra, hubungan dengan imajinasi politik kebangsaan dibangun dan agenda politik multikultural Indonesia. Melalui kontribusinya di bidang sastra, Prof. Taufiq memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan, karena topik yang ia teliti menurutnya sangat dibutuhkan di beberapa sekolah di Indonesia.

Prof. Dr. Akhmad Taufiq, S.S., M.Pd. (Foto: humas unej)

“Kontribusi penelitian yang bagi saya strategis turut menyumbangkan bagi dunia pendidikan adalah penelitian saya tentang sastra multikultural yang itu fungsional untuk dikembangkan menjadi pembelajaran sastra multikultural yang dibutuhkan saat ini di sekolah. Bahkan, bertolak dari kajian sastra multikultural tersebut saya mengembangkan kajian etnomultikultural sastra. Kajian ini memberikan stressing pada kajian sastra pada ranah local,” pungkas Prof. Taufiq.

Selain penelitian mendalam yang dilakukan Prof. Taufiq di bidang sastra, ia juga banyak mencetak prestasi yang telah diraih. Beberapa prestasi tersebut diantaranya anugerah penghargaan puisi dunia Numera Malaysia 2014 tingkat asia tenggara, lulusan terbaik Universitas Negeri Surabaya 2015, Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI 2017, anugerah Sutasoma untuk buku “Sastra Multikultural” kategori buku esai/kritik sastra terbaik dari Balai Bahasa Jawa Timur 2018 dan anugerah Sutasoma untuk buku “Drama Tradisional Ludruk” kategori buku esai/kritik sastra terbaik dari Balai Bahasa Jawa Timur 2022. (Yul)

Berita terkait

Pendekatan Hukum Kini Lebih Restoratif dan Berorientasi Pada Kemanfaatan, Bukan  Hukuman Badan

Pendekatan Hukum Kini Lebih Restoratif dan Berorientasi Pada Kemanfaatan, Bukan Hukuman Badan

Spektroom - Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Danang Suryo Wibowo menegaskan pentingnya sinkronisasi pemahaman dan langkah bersama dalam penerapan kebijakan pemidanaan yang lebih humanis melalui KUHP baru. Kajati Lampung menyampaikan, KUHP baru membawa perubahan mendasar dalam sistem pemidanaan kita. Pendekatan hukum kini bergerak ke arah yang lebih restoratif dan berorientasi pada

Anggoro AP
Gerai Kopdes Dapat Jadi Etalase Produk Lokal Dari Program Rocket Youthpreneur

Gerai Kopdes Dapat Jadi Etalase Produk Lokal Dari Program Rocket Youthpreneur

Spektroom  – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang saat ini sedang diakselerasi pembangunan aset fisiknya dapat menjadi etalase bagi produk lokal khususnya dari peserta program Rocket Youthpreneur 2025. Program Rocket Youthpreneur 2025 sendiri merupakan program yang digagas oleh Yayasan Indonesia Setara dan

Nurana Diah Dhayanti