Kejati Maluku Dukung Pencarian Bibit Atlet Disabilitas 2025

Kejati Maluku Dukung Pencarian Bibit Atlet Disabilitas 2025
Wakajati Maluku Abdullah Nordeni, buka program pencarian bibit atlet disabilitas (Foto Penkum Kejati Maluku).

Spektroom - Pencarian bibit atlet disabilitas Indonesia tahun 2025 digelar di Sport Hall Karang Panjang Kota Ambon.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut bertema “Semangat Inspiratif Mendobrak Batas” ini diinisiasi Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI bekerja sama dengan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Pusat dan NPCI Maluku.

Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku melalui Wakajati, Abdullah Nordeni, SH., MH., dalam sambutannya menegaskan bahwa kaum disabilitas bukan sekadar dilihat dari keterbatasan, tetapi sebagai kekuatan unik yang patut dihargai.

“Disabilitas adalah kekuatan. Di balik rasa minder atau ragu, selalu ada harapan yang tak pernah padam. Kalian hadir di sini bukan hanya untuk diuji, tetapi untuk menunjukkan semangat dan tekad yang kuat,” tegas Nordeni, Senin (29/9/2025).

Dirinya mencontohkan sosok atlet Maluku, Adios Aztan, yang telah menorehkan segudang prestasi, mulai dari emas ASEAN Para Games 2018 di Jakarta-Palembang, emas tenis meja putra di PON Papua 2021, hingga berbagai kemenangan di ajang internasional.

“Kisah Adios adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bisa diubah menjadi kebanggaan dunia. Jadilah Adios-Adios muda yang mengharumkan nama Maluku dan Indonesia,” ujar Nordeni.

Program talent scouting ini diikuti 78 peserta, terdiri dari 43 atlet tunadaksa, 32 atlet tunagrahita, dan 3 atlet tunanetra. Para peserta diseleksi untuk dibina menjadi atlet nasional hingga internasional.

NPCI menargetkan kegiatan ini tidak hanya menghasilkan atlet berprestasi, tetapi juga mendorong Maluku menjadi daerah ramah disabilitas. Pemerintah daerah diminta mendukung melalui penyediaan anggaran, sarana-prasarana, serta regulasi yang memberi ruang lebih luas bagi difabel.

“Kaum difabel bukan objek belas kasihan, mereka adalah subjek pembangunan. Mereka bisa bekerja, berprestasi, dan menjadi kebanggaan bangsa,” tutup Nordeni.(EM) Editor Pelis Latuheru.

Berita terkait