Kemenkop Genjot Ekspor Produk Koperasi Kolaborasi Kemendag Manfaatkan Ajang TEI 2025

Kemenkop Genjot Ekspor Produk Koperasi Kolaborasi Kemendag Manfaatkan Ajang TEI 2025
MoU) dengan INA Trading kelima koperasi dapat melakukan ekspor produk-produknya ke sejumlah mitra dagang diluar negeri( humas Kenenkop)

Spektroom -  Kementerian Koperasi (Kemenkop) terus memperkuat strategi ekspor produk koperasi melalui kolaborasi strategis dengan Kementerian Perdagangan ( Kemendag) dengan menghadirkan zona khusus bertajuk “Koperasi x Desa Bisa Ekspor”, yang menjadi etalase produk unggulan dari desa dalam ajang Pameran Trade Ekspor Indonesia (TEI) di BSD ICe yang berakhir  Minggu (19/10) kemarin.

Melalui Zona Khusus ini Kemenkop melibatkan tujuh koperasi untuk terlibat dalam pameran atas produk-produknya dan memfasilitasi lima koperasi untuk melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan INA Trading. Melalui MoU tersebut kelima koperasi dapat melakukan ekspor produk-produknya ke sejumlah mitra dagang.

INA Trading sendiri sebagai mitra distribusi global, akan membuka akses pasar ekspor ke Belanda dan Australia bagi produk-produk koperasi seperti kopi, gula kelapa, pala, nanas, dan manggis olahan.

“Kolaborasi semacam ini perlu terus diperkuat agar produk lokal Indonesia bisa menembus pasar global. Koperasi menghadirkan produk berkualitas, INA Trading membuka akses internasional, dan dukungan teknologi seperti RFID dari Peruri menjamin kepercayaan pasar,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari dalam keterangan resminya, Senin (20/10/2025)

Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari ( humas Kemenkop)

Total transaksi dari tujuh Koperasi selama 5 hari adalah sebesar Rp493.086.000. Selain pameran produk, kegiatan di booth juga mencakup business matching, promosi digital, distribusi katalog, serta wawancara media dengan perwakilan koperasi.

Selain itu, beberapa koperasi juga telah melakukan pertemuan dengan buyer lokal maupun internasional yang menyatakan ketertarikan untuk berkolaborasi. Pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti melalui diskusi teknis lebih lanjut setelah pelaksanaan TEI. Adapun negara buyer yang terlibat dalam business matching antara lain Maldives, Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Qatar, Oman, Swiss dan Arab Saudi.

Dari kegiatan business matching tersebut, terdapat tiga koperasi yang telah mencatatkan potensi nilai transaksi dengan total mencapai Rp3,6 miliar, yaitu Koppontren Annur II Al Murtadlo, Koperasi Nira Kamukten, dan Koperasi Mitra Malabar. Selain itu, Koperasi Mitra Malabar juga telah menandatangani MoU dengan buyer asal Qatar pada saat acara, dengan nilai kontrak sebesar USD 7,7 juta atau setara dengan Rp127 miliar untuk ekspor produk kopi.

Melalui dukungan penuh dari Kemenkop dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui penyediaan stand dan design serta stakeholder lainnya, langkah ini diharapkan menjadi awal lahirnya peluang ekspor baru bagi koperasi Indonesia. “Semoga ini menjadi momentum kebangkitan koperasi sebagai pelaku ekspor yang berdaya saing,” ucap Destry.

Berita terkait

Menkop : Koperasi dan Desa tidak bisa di pisahkan. Koperasi dan desa merupakan kekuatan bersama.

Menkop : Koperasi dan Desa tidak bisa di pisahkan. Koperasi dan desa merupakan kekuatan bersama.

Spektroom – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Metuk adalah wujud nyata kemandirian ekonomi rakyat, dari, oleh, dan untuk masyarakat desa. “Koperasi dan Desa tidak bisa di pisahkan. Koperasi dan desa merupakan kekuatan bersama. Ujar Menteri Ferry Juliantono saat peresmian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih

Nurana Diah Dhayanti