Kental Budaya Jawa, Penganugerahan UNS Jawametrik Dan Javanese Cultural Awards 2025

SPEKTROOM.ID - Suasana semarak kental budaya jawa mewarnai penganugerahan UNS Jawametrik dan Javanese Cultural Awards 2025 yang digelar di Gedung R. Ng. Yosodipuro, Pendapa PUI Javanologi UNS, Selasa (3/6/2025) malam.
Penganugerahan dihadiri berbagai tokoh penting nasional dan internasional. Salah satunya Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc yang kehadirannya sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya Jawa.
Berbagai kegiatan budaya diawali kirab tamu kehormatan yang dipimpin Dr. Deniawan Tommy Chandra Wijaya, S.Sos., M.I.Kom., selaku cucuk lampah menuju Pendapa PUI Javanologi berlangsung meriah dengan iringan kesenian Reog Ponorogo.
Dalam laporannya Kepala PUI Javanologi UNS, Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S., M.Hum., Ph.D., menekankan peran strategis Javanologi UNS dalam pengembangan budaya Jawa dimana PUI Javanologi berdiri sejak 2011 sebagai pusat rujukan budaya Jawa didukung 9 profesor, 13 doktor, 6 magister, dan 4 staf peneliti aktif yang terlibat dalam dokumentasi, penelitian, hingga rekonstruksi berbagai tradisi dan budaya Jawa.
Ditambahkan, Pusat Unggulan Iptek PUI Javanologi terus menguatkan jejaring nasional dan internasional guna pelestarian budaya Jawa secara berkelanjutan.
“Javanologi UNS terus bertumbuh dan berkembang menjadi pusat rujukan tradisi Jawa dengan berbagai bidang kajian strategis, yaitu Bidang Seni Tradisi, Bidang Wastra Tradisi, Bidang Saintifikasi Pengobatan Tradisional, Bidang Keragaman Hayati, Bidang Kajian Sosial dan Humaniora, Bidang Kuliner Jawa, Bidang Konservasi Biodiversitas, Bidang Preservasi dan Kajian Manuskrip Jawa, Bidang Sekolah Tradisi, Bidang Permuseuman, Bidang Internasionalisasi Jawa dalam Kancah Dunia, dan Bidang Diaspora Jawa Dunia,” ujar Prof. Sahid.
Sementara dalam sambutannya Pelaksana Harian (Plh.) Rektor UNS, Prof. Dr. Fitria Rahmawati, S.Si, M.Si. menegaskan komitmen memajukan budaya Jawa melalui program inovatif, Salah satunya melalui UNS Jawametrik yang telah digelar sejak 2021.
Prof. Fitria menjelaskan Jawametrik merupakan pemeringkatan institusi pengembang budaya Jawa di dunia yang diharapkan menjadi katalis jejaring budaya Jawa dunia.
“Melalui program UNS Jawametrik dan _Javanese Cultural Awards_, diharapkan terwujud ekosistem budaya Jawa yang lebih kuat, relevan, dan berkelanjutan. Semoga program tersebut dapat memperkuat posisi PUI Javanologi UNS sebagai pusat keilmuan kebudayaan, mendorong terbentuknya kolaborasi antarinstitusi dalam memajukan budaya Jawa sebagai identitas bangsa yang adaptif dan inspiratif di tingkat global,” jelasnya.
Kegiatan juga diwarnai Seminar Kebudayaan bertema “Nekara dan Instrumen Tipe Gong di Indonesia/Asia Tenggara”. menghadirkan pembicara Prof. Sumarsam, M.A., Ph.D., dari Wesleyan University, Amerika Serikat yang merupakan maestro gamelan dunia dan telah mengajar di Amerika sejak 1972.
Dalam seminar Prof Sumarsam yang dikenal sebagai pelopor pendidikan gamelan di luar negeri dan aktif menjembatani budaya Jawa dengan dunia internasional diantaranya mengupas nilai filosofi dan persebaran instrumen gong di Asia Tenggara.
Puncak acara awarding ceremony UNS Jawametrik dan Javanese Cultural Awards 2025 berlangsung hangat diiringi berbagai pertunjukan seni tradisi diantaranya Tari Gasir Ngenthir, Tayub, dan Reog Ponorogo serta ditampilkan Tari Gambyong Pareanom PKJT dari Badan Koordinasi Kesenian Tradisional (BKKT) UNS dengan alunan gamelan gadhon dari Takariadi Sapto Dibyo .
Sedang penghargaan “Guardian of the Nation’s Soul Award” diberikan kepada Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon atas dedikasinya dalam merawat dan memajukan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa.
Sedang Javanese Cultural Award kategori “International Excellence in Cultural Artistry Award” diberikan kepada Prof. Sumarsam atas perannya dalam memperkenalkan seni tradisi Jawa ke dunia internasional.
Selain itu juga dilakukan penyerahan penghargaan Top 10 UNS Jawametrik Domestic Category dan Top 10 UNS Jawametrik Abroad Category diberikan kepada institusi yang aktif memajukan budaya jawa. ( relles humas UNS)