Kepemimpinan Transformasional Pengaruhi Kinerja Pegawai Bekerja Maksimal
Promovendus Lola Novita Doktor Ilmu Komunikasi UMI Makassar

Spektroom - Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang memotivasi pegawai untuk berkembang melebihi kepentingan pribadinya dan menantang mereka untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang transformasional haruslah mampu mengubah pola pikir pegawai dari bekerja untuk mencukupi kebutuhan dirinya saja menjadi ingin turut serta berjuang mengejar tujuan bersama organisasi.
Di depan Tim Penyanggah yang dipimpin Direktur PPS UMI Makassar Prof. Dr. H. Mursalim La Ekkeng, SE., Msi., Asean CPA. dalam gelar Uji Kompetensi untuk meraih Gelar Doktor Ilmu Manajemen dengan penyanggah internal UMI Makassar dan external UNHAS, Promovendus Lola Novita di dalam disertasinya terkait Pengaruh Kepemimpinan Tranformasional, Perilaku Kerja Inovatif dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai, Studi Kasus pada Korem 031 Wira Bima Kodam 1 Bukit Barisan Pekan Baru Riau .
Lebih lanjut dia mengatakan, kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi dan meningkatkan rasa percaya diri bangga serta loyalitas dan rasa hormat kepada pimpinannya dan juga memiliki motivasi untuk mencapai kinerja yang lebih optimal.
"Ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan trasformasional tidak hanya mengubah salah satu aspek motivasi atau cara berpikir pegawai saja, namun perubahan diharapkan terjadi pada semua aspek secara holistik agar mampu memiliki kinerja yang lebih baik." Jelas Lola Novita.
Pada bagian lain Lola Novita mengungkapkan hasil observasi yang dilakukannya pada Korem 031 / Wira Bima Kodam 1 Bukit Barisan Pekan Baru Riau menunjukkan, bahwa pimpinan sudah menerapkan kepemimpinan transformasional melalui empat komponen yaitu pengaruh ideal, motivasi, inspirasi, simulasi intelektual dan perhatian individu. Meski diakui penerapannya belum maksimal sehingga tidak memberikan kontribusi yang maksimal terhadap kinerja pegawai.
Karenanya ungkap Lola Novita, pemimpin perlu memiliki simulasi intelektual yaitu mampu menciptakan ide-ide baru untuk menciptakan kemajuan dalam organisasi termasuk mampu mempengaruhi bawahannya untuk membuat gagasan baru yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang muncul dan dihadapi organisasi.(JPT)