Ketika Kicau Menyatukan: Meriahnya Kajari Sleman Cup 2025 di Lapangan Pemda Sleman
Spektroom – Di bawah hangatnya matahari Minggu pagi, Lapangan Pemda Sleman berubah menjadi lautan sangkar burung. Ratusan pecinta burung kicau dari berbagai penjuru DIY dan Jawa Tengah memenuhi area sejak matahari belum tinggi. Deru suara peserta bercampur dengan kicau Murai Batu, Cucak Hijau, Kenari, Cendet, dan Kacer yang saling bersahutan—menciptakan suasana khas yang hanya hadir di dunia perburungan.
Di tengah keramaian itu, Kepala Kejaksaan Negeri Sleman, Bambang Yunianto, berdiri dengan senyum lebar. Baginya, ajang Kajari Sleman Cup 2025 bukan sekadar lomba. Ada cerita panjang yang membawanya pada pagi penuh kicau itu.
“Saya dari dulu hobi. Burung yang bangunin saya kalau subuh,” tuturnya sambil terkekeh. Ia bercerita tentang burung cicak rawa kesayangannya yang selalu menyahut azan—sebuah rutinitas kecil yang membuatnya makin jatuh cinta pada dunia burung kicau. Dari kecintaan itulah ia menggandeng BNR Indonesia untuk mewujudkan festival ini.
Harapan Bambang sederhana namun besar: agar kegiatan ini menjadi ruang pertemuan komunitas, memperluas jaringan, bahkan suatu saat bisa berkembang hingga tingkat nasional atau internasional.

Tak jauh dari arena lomba, Bupati Sleman Harda Kiswaya menyaksikan antusiasme para peserta. Baginya, acara ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga dinamika sosial. Ia melihat bagaimana puluhan pelaku UMKM lokal memanfaatkan momentum untuk membuka lapak—dari pakan burung, sangkar artistik, hingga makanan tradisional yang habis diserbu penonton.
“Ini menginspirasi kami. Ternyata sebuah hobi bisa menggerakkan banyak hal: silaturahmi, ekonomi, kreativitas,” katanya.
Sementara itu, panitia dari BNR Indonesia, Alfian Nur Kholis, tampak sibuk di pos registrasi. Wajahnya penuh lega sekaligus bangga. “Hari ini ada sekitar 800 peserta,” ujarnya. Jumlah itu menunjukkan bahwa dunia burung kicau masih memiliki tempat istimewa bagi banyak orang—bahkan di era serba digital.
Di berbagai sudut, peserta terlihat memandangi burung mereka dengan penuh perhatian. Ada yang memijat lembut tubuh burung, ada pula yang menutup sangkar dengan kain khusus agar sang gaco tetap fokus. Setiap pemilik memiliki ritual, dan setiap burung membawa cerita.
Pada akhirnya, Kajari Sleman Cup 2025 bukan sekadar lomba mencari burung dengan kicau terbaik. Ia menjadi ruang di mana hobi, persahabatan, dan kecintaan pada alam bertemu dalam harmoni yang sama indahnya dengan suara burung-burung yang beradu..
Penulis. : Fatmawati
Editor. : Biantoro