Kolaborasi Lintas Negara di UPB: Mahasiswa Tawarkan Inovasi untuk Masyarakat Borneo

Kolaborasi Lintas Negara di UPB: Mahasiswa Tawarkan Inovasi untuk Masyarakat Borneo
Suasana Kolaborasi Mahasiswa Serumpun Universitas Pancasila Bhakti dan Universitas Teknologi Mara Sarawak Malaysia di Kampus UPB Pontianak. Foto : Dok UPB Pontianak .

Spektroom — Suasana hangat dan penuh energi memenuhi Gedung Graha Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak.Minggu (16/11/2025).

Hari itu menjadi penutup rangkaian kegiatan kolaboratif antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPB Pontianak dan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, yang sejak tiga hari terakhir menghadirkan gagasan-gagasan segar dari mahasiswa kedua negara.

Program bertajuk “Empower Borneo: Ethical Finance, Shared Culture, Strong Communities” ini menjadi ruang kreatif bagi 10 kelompok mahasiswa UPB dan UiTM untuk menyatukan cara pandang mereka dalam melihat Borneo sebuah wilayah dengan kekayaan budaya yang luas, tetapi juga menghadapi tantangan sosial ekonomi yang nyata.

Sejak dibuka Dan berlangsung , selama 3 hari secara marathon , para mahasiswa bekerja intensif bersama mentor dari FEB UPB untuk meracik ide-ide berbasis keuangan etis, inovasi komunitas, serta pelestarian tradisi.

Pada sesi presentasi penutupan, tiap kelompok menunjukkan karya yang tak hanya menarik, tetapi juga menggambarkan pemahaman mereka terhadap kebutuhan masyarakat lokal.

Ada yang menawarkan rancangan pemberdayaan ekonomi melalui UMKM berbasis kearifan lokal, ada pula yang menghadirkan konsep revitalisasi budaya adat agar tetap relevan di generasi muda.

Semua kelompok tampil percaya diri, menyampaikan data, hingga memaparkan strategi implementasi seolah mereka sudah siap terjun langsung ke tengah komunitas.

Dekan FEB UPB Pontianak, Sartono, yang hadir menyimak seluruh presentasi, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya.

Menurutnya, kegiatan ini telah melampaui harapan karena mahasiswa benar-benar menunjukkan kemampuan berpikir kritis sekaligus kepekaan sosial.

“Kolaborasi ini bukan hanya tentang belajar lintas negara, tetapi juga membangun jembatan budaya dan nilai-nilai yang memperkaya kita semua,” ujarnya.

Ia menambahkan, kerja sama semacam ini penting untuk memperkuat kapasitas generasi muda dalam menghadapi isu global dan lokal secara seimbang.

Ketua panitia, Ali Afif, juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan mentor. Ia mengatakan, pengalaman berinteraksi secara langsung antara mahasiswa Indonesia dan Malaysia memberi wawasan baru yang tidak ditemukan di ruang kelas biasa.

“Kami belajar banyak hal, mulai dari cara berkomunikasi lintas budaya hingga memahami kondisi masyarakat di dua wilayah Borneo. Ini sangat membuka mata,” katanya.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, kedua perguruan tinggi berharap jaringan kolaborasi yang terbangun dapat terus berlanjut. Tidak hanya dalam bentuk program akademik, tetapi juga proyek nyata yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat Borneo.

Semangat kolaboratif yang tercipta selama tiga hari itu menjadi bukti bahwa mahasiswa dapat menjadi motor perubahan bukan di masa depan, tetapi mulai dari hari ini.

Berita terkait

Gerai Kopdes Dapat Jadi Etalase Produk Lokal Dari Program Rocket Youthpreneur

Gerai Kopdes Dapat Jadi Etalase Produk Lokal Dari Program Rocket Youthpreneur

Spektroom  – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang saat ini sedang diakselerasi pembangunan aset fisiknya dapat menjadi etalase bagi produk lokal khususnya dari peserta program Rocket Youthpreneur 2025. Program Rocket Youthpreneur 2025 sendiri merupakan program yang digagas oleh Yayasan Indonesia Setara dan

Nurana Diah Dhayanti
Kejari Rembang Tetapkan Pejabat Dindikpora sebagai Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan TIK

Kejari Rembang Tetapkan Pejabat Dindikpora sebagai Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan TIK

Spektroom - Kejari Rembang resmi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Dindikpora, Rabu, (10 /12/2025). Tersangka berinisial NS, seorang pejabat di lingkungan Pemkab Rembang yang pada tahun pelaksanaan proyek menjabat sebagai Kepala Bidang di Dindikpora. Kepala Kejaksaan Negeri Rembang,

Sigit Budi Riyanto, Buang Supeno