Konsistensi dan Kreativitas, Jalan Berliku UMKM Manfaatkan Digital

Konsistensi dan Kreativitas, Jalan Berliku UMKM Manfaatkan Digital
Hendy Permana, food vlogger narasumber Program Teras UMKM di RRI Pro 4 Palangka Raya.(Foto:RRI PRaya)

Spektroom – Tidak ada jalan pintas siap-siap jalan berliku bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk sukses. Dunia usaha kini bergerak cepat, pesaing datang dari mana saja, sementara tren digital terus berubah setiap masa. Namun di tengah derasnya arus itu, satu hal tak pernah lekang: konsistensi dan kreativitas kemauan belajar.

Itulah pesan utama yang disampaikan Hendy Permana, food vlogger sekaligus kreator konten kuliner pemilik akun Instagram Abang Lapar, saat menjadi narasumber Program Teras UMKM di RRI Pro 4 Palangka Raya, Selasa (11/11/2025).

“Buat UMKM, sebenarnya konsistensi itu penting banget. Ketika kalian bikin makanan atau produk apa pun, jangan lupa untuk jaga konsistensi rasanya. Karena pelanggan bakal balik lagi kalau rasanya tetap enak dan sesuai ekspektasi,” ujarnya mantap.

Hendy tahu betul, rasa adalah modal pertama. Namun ia mengingatkan, di era digital rasa saja tidak cukup. Produk yang bagus harus bertemu dengan strategi yang tepat.

“Cara promosinya juga sekarang harus dipikirkan. Jangan berharap keajaiban datang, tiba-tiba orang-orang beli, atau tiba-tiba nonton video kalian. Tapi paling nggak, dari kalian juga harus berpikir bagaimana caranya bisa ditemukan banyak orang,” katanya.

Ia menyebut media sosial sebagai jembatan yang luar biasa bagi UMKM untuk memperkenalkan diri. Tidak perlu produksi besar atau biaya tinggi, cukup keberanian untuk tampil dan konsistensi mengisi ruang digital dengan konten yang relevan.

“Belajar bikin konten menarik itu penting banget. Sekarang semua orang punya handphone, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya untuk jualan, bukan cuma buat hiburan,” ucap Hendy yang kini dikenal sebagai salah satu kreator kuliner berpengaruh di Kalimantan.

Namun Hendy juga memberi peringatan bagi generasi muda yang terinspirasi jadi content creator. Menurutnya, dunia digital memang terbuka, tapi tidak bisa dimasuki secara instan.

“Kalau pengen jadi content creator, buka mata lebar-lebar. Jangan cuma ngandelin handphone. Jangan kalian punya gadget doang tapi nggak eksplor apa yang lagi rame sekarang,” katanya.

Ia menambahkan, menjadi kreator bukan hanya soal mengikuti tren, tapi juga memahami karakter diri agar bisa menonjol di tengah banyaknya konten serupa.

“Boleh sih ATM Amati, Tiru, Modifikasi, tapi jangan lupa lihat potensi apa atau karakter apa yang kalian punya. Kalau sadar punya jiwa kreator, kembangkan. Tapi kalau enggak, jangan dipaksain. Dunia ini nggak buat semua orang,” tambahnya.

Hendy menutup dengan pesan lugas: dunia digital berubah cepat, tapi peluangnya juga luas. UMKM yang berani tampil, terus belajar, dan menjaga kualitas akan tetap bertahan, bahkan berkembang. (Polin/Roy)

Berita terkait

Wamenkop Apresiasi Peran Bali Pertahankan Nilai Budaya Kembangkan Ekonomi Kerakyatan

Wamenkop Apresiasi Peran Bali Pertahankan Nilai Budaya Kembangkan Ekonomi Kerakyatan

Spektroom -Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah memberikan apresiasi tinggi terhadap provinsi Bali yang berhasil mempertahankan nilai-nilai budaya lokal, sekaligus mengembangkan ekonomi berbasis gotong royong melalui ekosistem koperasi yang hidup dan berkembang pesat di wilayah tersebut. Menurut Farida, tantangan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat terbuka hampir menggerus budaya lokal

Nurana Diah Dhayanti
Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan

Menkop Resmikan Pembangunan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sokoduwet di Pekalongan

Spektroom - Peletakan batu pertama pembangunan fisik Koperasi Kelurahan Merah Putih di Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan, menjadi tonggak penting dimulainya pembangunan ekonomi desa berbasis kerakyatan di Kota Pekalongan. Dalam sambutannya, Menkop Ferry Juliantono menegaskan bahwa peletakan batu pertama Kantor KKMP Sokoduwet merupakan langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi masyarakat setempat.

Nurana Diah Dhayanti