Mafindo gelar Pelatihan AI Ready ASEAN: Hadapi Persaingan Global Berbasis Kecerdasan Buatan
Spektroom – Dalam menghadapi era kompetisi global yang semakin ketat dan ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi, Mafindo Wilayah Pontianak kembali mengambil langkah strategis.
Melalui program AI Ready ASEAN, Mafindo menggelar pelatihan kecerdasan buatan (AI) secara offline bagi mahasiswa dari Universitas Tanjungpura (UNTAN) dan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI), Sabtu (29/11/2025), di Gedung Theatre 2 UNTAN.
Program AI Ready ASEAN merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara ASEAN Foundation dan Google.org, yang dijalankan di 10 negara ASEAN.
Inisiatif besar ini menargetkan pemberdayaan lebih dari 5,5 juta warga ASEAN melalui peningkatan literasi dan keterampilan dasar AI, sehingga masyarakat khususnya generasi muda mampu beradaptasi dan bersaing di tengah percepatan transformasi digital.
Di Indonesia, Mafindo menjadi salah satu Learning Implementation Partner (LIP) yang dipercaya menjalankan program ini, bersama Ruang Guru, Kaizen, Coding Bee, dan Bebras.
Pelatihan ditujukan bagi empat kelompok audiens: pemuda, orang tua, pendidik, dan master trainer.
Materi yang diberikan meliputi empat pilar utama: AI Fundamental, AI Usage & Implementation, AI Ethics, Privacy & Security, serta Teaching About AI.
Peserta juga memperoleh akses pembelajaran berkelanjutan melalui platform LMS di institute.mafindo.or.id.
Sebanyak 120 mahasiswa hadir dalam kegiatan tersebut.
Antusiasme terlihat dari interaksi peserta selama penyampaian materi seputar dasar-dasar kecerdasan buatan, pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, hingga dampak sosialnya - baik positif maupun negatif.
Ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HMS) UNTAN, Hengki Hasiguan, menyebut pelatihan ini sangat penting bagi mahasiswa yang kini hidup di tengah derasnya arus disrupsi teknologi.
“Program ini membuka wawasan mahasiswa tentang AI secara lebih komprehensif. Bukan hanya tahu cara kerjanya, tapi juga bagaimana memanfaatkannya secara tepat, termasuk memahami risiko dan dampaknya,” ujar Hengki.
Penekanan pada etika penggunaan AI turut menjadi bagian penting dalam pelatihan. Peserta diajak memahami peran kecerdasan buatan dalam memerangi hoaks dan meningkatkan literasi digital - isu yang menjadi perhatian utama Mafindo.
Salah satu peserta, Dewi, mengaku mendapat banyak manfaat dari sesi pelatihan.
“AI Ready ASEAN sangat membantu saya memilah informasi hoaks di media sosial. Materinya juga memudahkan saya memahami bagaimana AI bisa digunakan untuk mendukung tugas kuliah,” tuturnya.
Pelatihan AI Ready ASEAN di Pontianak ini diharapkan mampu menyiapkan generasi muda yang adaptif, kritis, dan terampil dalam menggunakan kecerdasan buatan.
Dengan kemampuan tersebut, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi persaingan global sekaligus memanfaatkan teknologi secara bijak dalam kehidupan akademik maupun keseharian mereka.