Mendorong Partisipasi Masyarakat Menuju Sleman 2027, Bakesbangpol Sleman Gelar Focus Group Discussion

Mendorong Partisipasi Masyarakat Menuju Sleman 2027, Bakesbangpol Sleman Gelar Focus Group Discussion
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Samsul Bakri memberikan materi dalam acara Focus Group Discussion di Aula 1 Pemkab Sleman.Rabu (26/11/25). (Foto. : Dok.Humas).

Spektrum.co.id — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sleman menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula 1 Pemkab Sleman, Rabu (26/11/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai unsur, antara lain perwakilan OPD, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, Kapanewon, Kalurahan, LSM, serta internal Bakesbangpol Sleman.

Kepala Bakesbangpol Sleman, Samsul Bakri, S.IP., M.M., menjelaskan bahwa lembaganya memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan nasional di tingkat daerah, memelihara stabilitas sosial politik, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

“Dalam menghadapi dinamika sosial politik yang semakin kompleks, perencanaan program Bakesbangpol tahun 2027 harus disusun secara partisipatif, berbasis data, dan selaras dengan arah pembangunan daerah,” ujarnya.

Samsul menegaskan bahwa Bakesbangpol sebagai perangkat daerah yang membidangi pembinaan ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan, ketahanan nasional, pencegahan konflik sosial, pencegahan penyalahgunaan narkotika, serta fasilitasi kehidupan politik, perlu merumuskan kebijakan yang adaptif dan mampu memperkuat kohesi masyarakat.

“Oleh karena itu, penyusunan perencanaan Bakesbangpol Sleman perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mendapatkan perspektif yang komprehensif,” jelasnya.

Suasana FGD di Aula 1 Pemkab Sleman, Rabu 26/11/2025. (Foto : Dok.Humas)

FGD ini, lanjut Samsul, menjadi forum konsultatif untuk menghimpun masukan dari unsur pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Hasil diskusi akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja Bakesbangpol Sleman tahun 2027.

Tujuan kegiatan tersebut antara lain mengidentifikasi isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat dan relevan dengan tugas Bakesbangpol, menyusun rekomendasi arah kebijakan berbasis aspirasi dan analisis lintas sektor, serta membangun sinergi antara Bakesbangpol, akademisi, pemangku kepentingan, dan lembaga perencanaan daerah.

Samsul juga menyampaikan bahwa perencanaan anggaran tahun 2027 akan dimulai pada awal Desember. Karena itu, FGD digelar untuk menjaring masukan dari seluruh stakeholder, termasuk OPD terkait.

“Harapannya, kegiatan FGD dapat memberikan masukan terkait program Bakesbangpol agar benar-benar berangkat dari isu strategis di masyarakat, yang kemudian dirumuskan menjadi kegiatan tahun 2027,” ucapnya.

Dalam FGD tersebut dibahas berbagai tema, seperti penanaman wawasan kebangsaan, penguatan karakter dan ideologi Pancasila, kerukunan umat beragama, pencegahan narkoba, serta deteksi dini potensi kerawanan sosial di Sleman.

Melalui FGD ini, diharapkan terbangun pemahaman bersama dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam memperkuat kesatuan, stabilitas sosial politik, serta meningkatkan partisipasi masyarakat menuju Sleman yang sejahtera dan berdaya saing pada 2027.

“Hasil kegiatan ini akan menjadi dasar penting dalam penyusunan perencanaan dan kebijakan operasional Bakesbangpol tahun 2027,” tutup Samsul.

Penulis : Fatmawati

Editor. : Biantoro

Berita terkait

Kopdes Merah Putih di Bali  Diharapkan Jadi Motor Hilirisasi Komoditas Unggulan dan Pasok MBG

Kopdes Merah Putih di Bali Diharapkan Jadi Motor Hilirisasi Komoditas Unggulan dan Pasok MBG

Spektroom  –  Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam memperkuat ekonomi desa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan mengembangkan potensi keunggulan komoditas lokal dan menjadi pemasok Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut disampaikan Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop, Panel Barus dalam Forum Kemitraan dan Sosialisasi

Nurana Diah Dhayanti