Menguatkan Inklusi di Hari Disabilitas Internasional: MHQ Disabilitas Netra Internasional Perdana Resmi Dibuka di Jakarta
Spektroom – Perhelatan Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) Disabilitas Netra Tingkat Internasional perdana resmi dibuka di Jakarta bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember 2025. Ajang yang diikuti peserta dari 12 negara ini menegaskan komitmen Indonesia memperluas ruang keagamaan yang inklusif dan setara bagi penyandang disabilitas.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menyatakan bahwa kolaborasi Indonesia dengan Robithoh al-‘Alam al-Islami membuka partisipasi global bagi para penghafal Al-Qur’an disabilitas netra.
“MHQ Disabilitas Netra Tingkat Internasional yang perdana ini bukan sekadar perlombaan, melainkan ikhtiar kolektif yang lahir dari sinergi global untuk memperluas ruang partisipasi inklusif bagi penyandang disabilitas netra dalam pengembangan keilmuan Al-Qur’an,” ujarnya.
Kompetisi yang berlangsung pada 3–7 Desember 2025 ini menjadi bagian dari rangkaian The Wonder of Harmony, peringatan Hari Toleransi Internasional yang digelar Ditjen Bimas Islam sejak pertengahan November. Tahun ini ada lima cabang yang dipertandingkan: hafalan 30 juz dengan matan Jazari; hafalan 30 juz tanpa matan Jazari untuk kategori putra dan putri; hafalan 20 juz; serta hafalan 10 juz. Format ini membuka ruang lebih luas bagi peserta untuk menampilkan kemampuan terbaik sekaligus memperkuat pembinaan tahfiz berbasis inklusi.
Abu Rokhmad menegaskan bahwa penyelenggaraan MHQ ini diharapkan tidak hanya melahirkan para hafiz berprestasi, tetapi juga membangun ekosistem pembinaan Al-Qur’an yang ramah disabilitas di tingkat internasional. “Kami berharap penyelenggaraan ini dapat memperkuat ekosistem pembinaan Al-Qur’an yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai negara peserta,” ungkapnya.
Ia mendorong agar model inklusi yang diterapkan dalam MHQ dapat menjadi inspirasi bagi berbagai ajang keagamaan lainnya, termasuk MTQ di tingkat daerah dan nasional. "Kami berharap dunia Islam terus memperluas akses keagamaan yang setara bagi seluruh umat, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ujarnya.
Pelaksanaan MHQ yang bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional memberi nilai simbolik penting. PBB menetapkan 3 Desember sebagai Hari Disabilitas Internasional sejak 1992 melalui Resolusi 47/3, yang menegaskan komitmen global untuk memperjuangkan kesetaraan, hak, dan inklusi bagi penyandang disabilitas. Pada momentum inilah MHQ Disabilitas Netra Internasional hadir sebagai kontribusi Indonesia memperkuat posisi sebagai pusat praktik keagamaan yang inklusif di tingkat global.
Abu Rokhmad menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan menilai ajang ini sebagai langkah awal menuju kompetisi keagamaan yang lebih terbuka dan berkeadilan tanpa batasan fisik maupun sosial. Kehadiran MHQ Disabilitas Netra Internasional menjadi bukti bahwa ruang keagamaan yang setara bukan wacana tetapi praktik yang terus diperjuangkan dan diwujudkan.
(Polin - M Khoeron)