Menkop mengajak Universitas Brawijaya untuk turun kembali membangun ekonomi masyarakat desa melalui koperasi
Spektroom - Program pembangunan lebih dari 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di seluruh Indonesia, merupakan langkah strategis dan nyata untuk mengembalikan struktur perekonomian bangsa dari mekanisme pasar bebas ke ekonomi kerakyatan sesuai konstitusi (UUD 1945 Pasal 33).
Hal itu dipaparkan Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono, saat Orasi Ilmiah pada Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) LXIV Universitas Brawijaya, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025).
Menkop menjelaskan bahwa peran negara dikurangi secara drastis dalam perekonomian bangsa dimulai ketika menandatangani Letter of Intent (LoI) dari IMF, pasca krisis moneter pada 1998. Dampaknya, praktek mekanisme pasar terus merasuki segala sendi kehidupan di masyarakat hingga sekarang.
"Selama proses 25 tahun itu, hanya melahirkan dan memperkuat korporasi besar, hingga mereka menjadi konglomerasi dalam balutan oligarki, yang notabene mengesampingkan ekonomi rakyat," ucapnya.
Dominasi para korporasi besar tersebut merasuk hingga ke desa-desa, yang banyak ditandai dengan suburnya praktik rentenir, tengkulak, serta pinjaman online ilegal. “Nafas ekonomi pedesaan perlahan rontok, seperti KUD, tempat pelelangan ikan, hingga industri batik. Itu terjadi karena maraknya produk impor, termasuk produk pangan, holtikultura, dan perkebunan," papar Menkop.

Pada titik itu, Menkop mengakui, banyak masyarakat merasa bahwa korporasi jauh lebih hebat ketimbang badan usaha lain, termasuk koperasi. Padahal, sesuai konstitusi, seharusnya koperasi yang menjadi sokoguru perekonomian bangsa.
"Koperasi seharusnya yang lebih hebat dari korporasi, atau minimal sama. Tidak seperti sekarang, di mana koperasi jauh tertinggal, baik dari sisi aset, volume usaha, dan partisipasi masyarakat," imbuh Menkop.
Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo memastikan pihaknya akan mendukung penuh gerakanmembanfun koperasi merah putih diseluruh Indonesia.
"Ini program luar biasa, mengingat mayoritas rakyat tinggal di desa, serta kekayaan alam ada di desa, sehingga landasan ekonomi di desa harus dibangun," kata Rektor UB.
Kalau ekonomi di desa tumbuh, lanjut Rektor UB, maka para pemuda disana tidak harus keluar dari desanya atau pergi ke kota. "Jadi, pembangunan Koperasi Merah Putih itu sangat strategis dalam membangun ekonomi desa," kata Rektor UB.
Terlebih lagi, menurut Rektor UB, selama ini Universitas Brawijaya memang sangat concern terhadap pemberdayaan masyarakat pedesaan. "Kita ada beberapa program kampus yang bisa kita kerjasamakan dengan Kemenkop," kata Prof Widodo.